Terjunkan Ribuan Polisi, Filipina Mulai Meringkus Penjahat Jelang SEA Games 2019

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 15 Nov 2019, 20:45 WIB
Sekolah, Kampus, dan Pusat Perbelanjaan di Manila Bakal Ditutup Selama SEA Games 2019. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kemacetan lalu lintas. (dok. 2019seagames)

Bola.com, Manila - Pemerintah Filipina menerjunkan ribuan anggota polisi untuk mengamankan SEA Games 2019 yang berlangsung mulai 30 November-11 Desember.

National Capital Region Police Office mengonfirmasi akan menugaskan 8.000 personel dan mulai bekerja seminggu menjelang pembukaan. Polisi juga akan mengawal kedatangan atlet-atlet.

Advertisement

Sebanyak 3.000 personel akan mengamankan 19 venue yang terletak di Metro Manila. Khusus untuk pembukaan yang digelar di wilayah Bulacan, pemerintah setempat menerjunkan 1.083 anggota.

Direktur Kepolisian Provinsi Bulacan, Kolonel Chito Bersaluna, mengatakan, wilayah Bulacan akan steril untuk pembukaan SEA Games 2019. Mereke telah menggelar simulasi untuk mengatasi berbagai kemungkinan kejahatan.

“Kami akan mengoptimalkan penempatan petugas polisi yang akan memberikan keselamatan dan keamanan. Kami akan meningkatkan kehadiran dan visibilitas polisi untuk mengatasi semua kebutuhan dan pertanyaan yang mungkin dari semua delegasi dan peserta SEA Games 2019," kata Bersaluna, dikutip dari Philippines News Agency, Jumat (15/11/2019).

2 dari 2 halaman

10 Ribu Atlet

Logo SEA Games 2019 di Filipina. (Bola.com/Dok. VFF)

Kepolisian juga telah setelah melakukan inspeksi dan simulasi di pemusatan kamp pengamanan SEA Games 2019 di Open Parade Ground.

Polisi Filipina bakal bekerja ekstra keras untuk mengamankan ajang dua tahunan tersebut.

Sekitar 10.000 atlet dari Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, Timor Leste, Singapura, dan Vietnam diperkirakan akan menghadiri pembukaan.

Bersaluna menambahkan, menjelang SEA Games, polisi wilayah Bulacan menggelar operasi anti-kriminalitas yang intensif. Pada Kamis (14/11/2019), 46 tersangka diringkus. Sebanyak 13 orang DPO, 27 orang kasus narkoba, dan enam dari kejahatan lainnya.

 

Sumber: Philippines News Agency