Bola.com, Malang - Arema FC baru kembali melakukan perjudian dengan mengubah posisi pemain saat kalah 0-3 dari Persib Bandung pada Selasa (12/11/2019). Bek kiri Arema, Ahmad Alfarizi, dimainkan sebagai stoper. Untuk pertama kalinya, Milomir Seslija, sang pelatih Arema, menduetkan Arthur Cunha dengan Alfarizi.
Ternyata Milomir Seslija memiliki alasan khusus untuk menurunkan Alfarizi di posisi sentral saat Hamka Hamzah tak bisa bermain itu. Melihat Alfarizi sempat dijajal bermain sebagai stoper di Timnas Indonesia membuat pelatih Arema FC asal Bosnia itu mencoba strategi tersebut.
"Alfarizi kami jadikan stoper karena di Timnas Indonesia dia sempat menempati posisi tersebut. Sebenarnya Jayus Hariono juga bisa disiapkan untuk posisi tersebut. Namun, Alfarizi lebih mudah beradaptasi karena memang memiliki latar belakan sebagai pemain bertahan," ujar Milomir Seslija.
Sebenarnya Arema masih memiliki Ikhfanul Alam dan Rachmat Latief yang memang berposisi sebagai stoper dan ikut dalam lawatan ke Bandung. Namun, Milomir Seslija mengaku membutuhkan pemain bertahan yang bisa mengawal striker Persib yang terkenal gesit, di mana saat itu Maung Bandung mengandalkan Frets Butuan, Kim Kurniawan, dan Erwin Ramdani yang kerap masuk dalam kotak penalti Arema.
"Rachmat bukan pemain bertipe cepat, tapi cocok mengawal striker dengan postur besar. Sedangkan Alam baru saja pulih dari cedera dan butuh waktu untuk kembali ke performa terbaik," tegas pelatih Arema FC itu.
Video Terkait
Kembali ke Posisi Asal Saat Hadapi Persija
Dalam pertandingan selanjutnya, Arema FC akan menjamu Persija Jakarta di Stadion Kanjuruhan dalam laga pekan ke-28 Shopee Liga 1 2019 pada Sabtu (23/11/2019). Saat itu, Alfarizi akan kembali ke posisi aslinya.
Namun, hal tersebut tentu dengan catatan. Hamka Hamzah dan Arthur Cunha sudah dalam kondisi fit untuk bisa mengawal pertahanan Arema. Hamka saat ini masih menjalani terapi karena cedera hamstring, sementara Arthur mengalami robek di bagian dahi.
Selain itu, penampilan Alfarizi saat Arema kalah telak 0-3 dari Persib tidak tergolong buruk. Menurut Milomir Seslija, gawang tim asuhannya bobol karena semua pemain kehilangan fokus dan emosional.
"Permainan kai kacau karena gol yang tidak adil. Pemain menjadi sulit untuk mengontrol emosi setelah kejadian itu," ujarnya.
Baca Juga