Bola.com, Bogor - Muhammad Rafli kini melejit menjadi senjata utama lini depan Timnas Indonesia U-22 berkat kejelian sang pelatih, Indra Sjafri. Berposisi asli sebagai gelandang, peran pemain Arem tersebut diubah sebagai penyerang.
Kekurangan stok lini depan Timnas Indonesia U-22 membuat Indra Sjafri memutar otak. Setelah Marinus Wanewar cedera, pelatih berusia 56 tahun tersebut berspekulasi dengan menempatkan Rafli lebih ke depan.
Hasilnya sejauh ini memuaskan. Rafli membukukan hattrick untuk Timnas Indonesia U-22 saat mengalahkan Filipina 5-0 pada perebutan tempat ketiga Merlion Cup 2019 di Singapura, Juni lalu.
Terbaru, Rafli mencetak dua gol pada dua partai uji coba Timnas Indonesia U-22 melawan Timnas Iran U-23 sebagai rangkaian penutup persiapan sebelum SEA Games 2019.
Keberhasilan Indra Sjafri menemukan posisi yang ideal untuk Rafli membuatnya bernostalgia atas apa yang dilakukannya terhadap Fadil Sausu dan Asnawi Mangkualam.
Ketika Indra Sjafri masih menangani Bali United pada 2015, peran Fadil berubah dari bek kiri menjadi gelandang box to box. Sementara untuk Asnawi, arsitek asal Sumatera Barat itu yang mengubah posisinya dari gelandang bertahan menjadi bek sayap kanan di Timnas Indonesia U-19, setahun lalu.
"Fadil dulu bermain di bek sayap kiri, saya pindahkan ke lini tengah. Itu menjadi tonggak sejarah," ujar Indra Sjafri.
"Asnawi, dari kecil dia bermain sebagai gelandang. Saya tukar menjadi bek kanan dan dia belum tergantikan sampai saat ini," imbuhnya.
Rachmat Irianto Kecipratan
Indra Sjafri juga bereksperimen dengan memindahkan posisi Rachmad Irianto. Mulanya, pemain Persebaya Surabaya itu berperan sebagai bek, kini menjadi gelandang jangkar di Timnas Indonesia U-22.
"Irianto dari bek tengah saya ubah menjadi gelandang. Rafli yang awalnya sebagai gelandang saya pindahkan menjadi striker. Dia bikin dua gol. Saya percaya ke mereka," jelas Indra Sjafri.