Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, melalui PSSI merilis empat pemain yang tersisih dari Timnas Indonesia U-22 proyeksi SEA Games 2019, Minggu (17/11/2019). Informasi pemulangan empat pemain itu disampaikan lewat situs resmi PSSI.
Empat pemain yang tersisih tersebut, yakni Hanif Sjahbandi (Arema), Muhammad Hambali Tolib (Persela Lamongan), Muhammad Rifad Marasabessy (PS Tira Persikabo), serta Alberto Goncalves (Madura United) yang semula diproyeksikan mengisi satu di antara dua pemain senior dalam tim di SEA Games 2019.
Keputusan memulangkan empat pemain ke klub masing-masing itu dilakukan setelah uji coba melawan Iran, Sabtu (16/11/2019), yang merupakan uji coba terakhir Timnas Indonesia U-22.
Pencoretan dilakukan untuk mendapatkan skuat terbaik, sesuai kuota pemain yang diizinkan, yakni 20 pemain.
"Secara bertahap kami akan kurangi jumlahnya. Pemain yang bertahan dalam tim adalah pemain yang memang saya nilai sesuai dengan kebutuhan skema dan strategi tim," ujar Indra Sjafri, dikutip dari situs resmi PSSI.
Indra dan tim pelatih Timnas Indonesia U-22 masih akan mencoret empat pemain lagi mengingat saat ini dalam skuat masih ada 24 pemain. Namun, pelatih asal Sumatra Barat itu tidak menyampaikan kapan pencoretan terakhir dilakukan.
Ada kemungkinan dilakukan sesegera mungkin, mengingat pada 26 November 2019, Timnas Indonesia U-22 sudah melakoni laga pertama penyisihan Grup B kontra Thailand.
Persiapan Cukup Baik
Perihal persiapan tim sejauh ini, yang dilakukan sejak awal 2019, Indra Sjafri mengungkap berjalan cukup baik.
"Kami punya persiapan yang lumayan bagus. Beberapa laga dalam turnamen dan uji coba, mematangkan permainan tim. Pemain bisa merespons permainan lawan dengan baik. Mereka main dengan sabar. Kita harus percaya dan support tim ini. Insyaallah, kami akan berusaha untuk menang," tutur Indra.
Timnas Indonesia U-22 yang disiapkan untuk SEA Games 2019 sudah melakoni beberapa uji coba internasional, seperti ambil bagian dalam turnamen di China menghadapi tuan rumah, Arab Saudi, serta Yordania, dan dua kali melawan Iran, masing-masing di Bali dan Kabupaten Bogor.
Sumber: PSSI