Agus Prayogo Bertekad Melanjutkan Tradisi Emas di SEA Games 2019

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 18 Nov 2019, 19:40 WIB
Agus Prayogo bertekad melanjutkan tradisi meraih medali emas pada SEA Games 2019. Nomor andalannya adalah lari jarak jauh 10 ribu meter. (Bola.com/Zulfirdaus Harahap)

Bola.com, Jakarta - Pelari Indonesia, Agus Prayogo, menyambut antusias SEA Games 2019. Atlet berusia 34 tahun itu yakin bisa melanjutkan tradisi medali emas dari nomor yang selama ini menjadi andalannya.

Agus Prayogo biasanya turun di nomor lomba lari 5.000 meter dan 10 ribu meter. Sepanjang SEA Games yang pernah diikuti, Agus sudah meraih satu emas, satu perak, dan satu perunggu pada nomor lari 5 ribu meter dan empat medali emas pada nomor 10 ribu meter.

Advertisement

"Persiapan sudah cukup baik karena pelatnas berjalan sejak pertengahan tahun. Sekarang sudah memasuki tahapan persiapan khusus dan diharapkan pada hari lomba nanti sudah siap," kata Agus Prayogo di Jakarta, Senin (18/11/2019).

"Target pribadi karena ini sudah lima kali meraih medali emas baik di nomor 5 ribu dan 10 ribu. Saya akan mempertahankan tradisi medali emas di nomor 10 ribu meter," tegas Agus Prayogo yang juga prajurit TNI AD berpangkat letnan dua itu.

Tak hanya pada dua nomor tersebut, Agus Prayogo juga kabarnya akan turun pada nomor maraton. Namun, tak ada target khusus yang diembannya pada nomor tersebut.

"Saya juga akan mencari peluang di nomor maraton pada SEA Games 2019 karena itu bukan nomor sembarangan. Menurut saya, atlet yang siap saja belum tentu bisa finis, apalagi yang tidak siap," ujar Agus Prayogo.

2 dari 2 halaman

Lebih Siap

Pelari Indonesia, Agus Prayogo, meraih medali emas SEA Games cabang atletik nomor 10.000 meter di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Jumat (25/8/2017). Agus menorehkan waktu 30 menit 22,26 detik. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bukan kali pertama Agus Prayogo turun pada nomor maraton di SEA Games 2019. Sebelumnya, Agus juga sudah pernah mencoba nomor tersebut meskipun gagal finis.

"Tahun lalu (di Asian Games 2018 tidak berhasil finis) karena persiapan kurang maksimal. Mungkin mental juara, akan tetapi fisik tidak bisa dibohongi karena ada batasnya. Kalau sekarang yang pasti lebih siap dari Asian Games 2018," imbuh Agus.