Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (BNI) bersama Pengurus Pusat Persatuan Tenis Indonesia (PP Pelti) menggelar turnamen "BNI Tennis Open 2019". Para petenis nasional akan ikut serta. Ajang ini menjadi uji coba terakhir jelang SEA Games 2019.
Total ada 140 atlet tenis yang bersaing menjadi yang terbaik di BNI Tennis Open 2019. Event ini di lapangan tenis The Sultan Hotel Jakarta, 18-22 November.
Turnamen BNI Tennis Open yang berhadiah total sebesar Rp 250 juta menjadi magnet bagi petenis papan atas Indonesia, baik putra maupun putri, untuk meramaikan turnamen yang masuk dalam kalender kompetisi resmi PP Pelti (TDP) ini.
Petenis Pelatnas yang dipersiapkan menjadi wakil tim Merah Putih di ajang SEA Games 2019 juga akan ambil bagian. Peserta juga akan bersaing untuk memperoleh poin yang akan berpengaruh pada peringkat nasional.
Penghuni pelatnas yang ikut adalah Christopher ‘Christo’ Rungkat, Muhammad Rifqi Fitriadi, Ari Fahresi serta kakak-beradik David Agung Susanto dan Anthony Susanto di kelompok putra. Sedangkan di bagian putri adalah Aldila Sutjiadi, Beatrice Gumulya, Jessy Rompies dan Priska Madelyn Nugroho.
"BNI Tennis Open akan menjadi event rutin yang digelar setahun sekali dan berkelanjutan. Ini menjadi kabar gembira bagi kita semua khususnya para atlet agar dapat terus melatih dan mengasah kemampuannya. Kita berharap target 2 medali emas dapat tercapai saat SEA Games 2019 di Manila Filipina mendatang," kata Ketua Umum PP Pelti, Rildo Ananda Anwar di The Sultan Hotel, Jakarta, Senin (18/11/2019).
Meningkatkan Prestasi
Menanggapi hal ini Wakil Direktur Utama BNI, Herry Sidharta setuju untuk terus membantu pihak PP Pelti dalam meningkatkan prestasi para atlet tenis. Apalagi ada Intruksi Presiden terkait BUMN harus terlibat membantu cabang olahraga di Indonesia. Salah satu cabor yang dipilih BNI adalah tenis karena menjadi olahraga favorit dan memiliki peluang yang bagus.
"Kami siap bantu dan dukung tenis baik dari sisi sarana pembinaan, bahkan kalau perlu BNI Tennis Open digelar 2 kali dalam setahun karena kalau frekuensi kejuaraan yang sesungguhnya kurang, bagaimana atlet kita mau maju. Harus lebih banyak ada turnamen-turnamen atau kompetisi yang mereka ikuti. Sang juara itu harus banyak turnamen baik nasional maupun internasional, apalagi mereka memiliki peringkat dan itu harus dijaga," ungkap Herry.
Menurutnya cabang olahraga tenis saat ini sudah mengalami kemajuan pesat. Turnamen nasional ini juga merupakan kelanjutan dari program pembinaan tenis yang telah dilakukan sebelumnya melalui BNI Tennis Junior. Mereka berharap bisa memberikan wadah untuk pertandingan yang lebih luas dan kompetitif.
Petenis Pelatnas juga harus bisa mempersiapkan diri dan pemanasan serta evaluasi menjelang SEA Games 2019 agar dapat meraih medali emas, dan untuk petenis lainnya dapat menunjukan kemampuannya terbaiknya untuk meraih kemenangan di kompetisi ini.
Bukan hanya Petenis Nasional, Petenis BNI juga turut unjuk gigi, salah satu nya yaitu Vita Mediana Taher mengaku siap memberikan hasil yang terbaik dalam turnamen ini. Perempuan 24 tahun ini turun di nomor tunggal dan ganda putri yang berpasangan dengan Bella Destriana.
"Target saya bermain sebaik-baiknya saja karena semua pemain pelatnas turun, meskipun saya juga mantan atlet pelatnas sebelumnya. Tapi sudah keluar karena dulu pada 2016 sempat cedera lutut dan kini menjadi atlet BNI bersama 9 teman lainnya," ujar Vita yang kini menjalani masa pendidikan BNI.
Diakui dirinya menjadi pemain nasional bersama pasangan ganda putri, Aldila Sutjiadi yang sempat meraih medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat lalu. Ia pun antusias menyambut kabar BNI Tennis Open yang akan digelar setiap tahunnya. Dengan demikian ada harapan dan kesempatan untuk bisa menunjukkan keterampilan dan eksis kembali dengan membawa nama BNI menjadi juara.
Sumber asli: Liputan6.com
Disadur dari: Liputan6.com (Thomas, Published 19/11/2019)