Bola.com, Kuala Lumpur - Laga kelima Grup G putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia mempertemukan Timnas Malaysia kontra Timnas Indonesia, Selasa malam (19/11/2019), masih menyisakan cerita.
Media Malaysia, Berita Harian, pada Rabu (20/11/2019), menulis Stadion Nasional, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, yang menjadi venue pertandingan mengalami sedikit kerusakan akibat ulah oknum pendukung Timnas Indonesia.
Oknum suporter Indonesia itu ditengarai merusak sebanyak 44 buah kursi di tribune Stadion Nasional, Bukit Jalil. Jika ditotal, kerugian atas kerusakan itu mencapai 11 ribu ringgit atau setara Rp37,2 juta.
Ketua Pegawai Eksekutif Perbadanan Stadium Malaysia (PSM), Nik Razeen Adam Daud, berujar dalam waktu dekat akaan melaporkan kerusakan ini kepada Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk meminta tindakan lanjutan.
"Sejauh ini, 44 kursi telah dilaporkan dan masalah tersebut akan dirujuk ke FAM, biasanya dan berdasarkan perjanjian sebelumnya, para pihak yang terlibat akan menanggung biaya hilangnya peralatan stadion," ujar Nik Razeen, dikutip dari Berita Harian.
"Namun, prosedur operasi standar (SOP) FAM menetapkan bahwa setiap keluhan yang diterima, harus ditujukan kepada Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA)," imbuh Nik Razeen.
Di sisi lain, Nik Razeen mengatakan insiden itu bukan masalah besar yang mengharuskan PSM untuk bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, untuk membahas masalah ini.
"Ini bukan masalah besar (kursi stadion rusak), tidak perlu bertemu Menteri (Syed Saddiq)," katanya Nik Razeen.
"Masalah ini antara PSM dan FAM, tapi akhirnya Menteri akan mendapatkan laporan lengkap tentang insiden itu," lanjutnya.
Mendesak Menpora Indonesia
Ditanya perihal apakah pihak Indonesia yang harus membayar kerugian tersebut, Nik Razeem berujar pihaknya tak memiliki kuasa menyatakan demikian, sebaliknya, hal itu masuk yurisdiksi FAM.
Sementara satu di antara pengguna Twitter, Nazrin Ahmad, mendesak Menpora Malaysia, Syed Saddiw, untuk meminta Menpora Indonesia, Zainudin Amali, bertanggung jawab atas kerusakan kursi-kursi tersebut.
"Jika mereka (Indonesia) tak mengganti rugi kerusakan, perkarakan saja insiden ini ke FIFA. Ini memastikan agar Indonesia mendapat pelajaran supaya bersikap lebih bertanggung jawab jika berkunjung ke tempat orang," tutur warganet tersebut.
Sumber: Berita Harian