Bola.com, Jakarta - Gelandang Timnas Belgia, Kevin De Bruyne, angkat bicara perihal drawing untuk pembagian grup Piala Eropa 2020. Pada Rabu malam WIB (20/11/2019), UEFA sudah mengumumkan pembagian pot untuk drawing, yang rencananya dilakukan pada 30 November 2019.
De Bruyne menyatakan tak senang dengan format pengundian yang dilakukan UEFA. Pemain Manchester City itu bahkan menganggap Piala Eropa 2020 yang digelar di 12 negara berbeda di Benua Biru pada musim panas tahun depan itu sebagai turnamen "palsu".
Ia menilai format drawing yang diterapkan UEFA sebagai tanda sepak bola kini sudah lebih jadi bisnis ketimbang olahraga.
Pasalnya, tanpa dilakukan pengundian sekalipun, mengacu pada daftar unggulan (seeding) serta aturan mengenai tuan rumah, De Bruyne dan seluruh pemain Timnas Belgia sudah mengetahui dua tim lawan di putaran final Piala Eropa 2020.
Belgia akan tergabung di Grup B bersama Denmark dan Rusia. Dengan satu grup dihuni empat tim, itu berarti Kevin De Bruyne dkk. tinggal menunggu satu lawan saja yang belum diketahui.
Menariknya, Belgia dan Rusia sudah saling bentrok di penyisihan Grup I pada fase kualifikasi lalu.
"Ini sangat memalukan," ujar De Bruyne kepada VTM Nieuws.
"Buat saya, ini seperti kompetisi palsu. Sepak bola sekarang menjadi lebih dan lebih seperti bisnis," cetusnya.
Statistik Mengesankan Belgia
Timnas Belgia melenggang ke putaran final Piala Eropa 2020 dengan penuh gaya. Tim pemilik ranking satu di FIFA itu jadi yang pertama memastikan lolos di saat baru menjalani tujuh pertandingan di penyisihan Grup I.
Di akhir penyisihan, Belgia keluar sebagai juara grup tanpa terkalahkan dalam 10 pertandingan, memasukkan 40 gol dan hanya kebobolan tiga gol saja.
Catatan itu terlihat jomplang dibandingkan tim lain di Grup I, bahkan dengan Rusia, yang finis sebagai runner-up Grup I dengan mengumpulkan 24 poin.
Sementara Kevin De Bruyne, tampil dalam enam pertandingan di fase kualifikasi, dengan mencatatkan empat gol dan enam assist.
Sumber: As