Bola.com, Gianyar - Pertemuan Persiraja Banda Aceh kontra Persik Kediri dalam laga semifinal Liga 2 2019 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Jumat (22/11/2019), patut disayangkan. Seharusnya duel kedua tim ini terjadi di final, di mana hal itu menjadi paling ideal di kasta kedua musim ini.
Parameternya berdasar data prestasi mereka selama fase penyisihan grup masing-masing. Persiraja adalah juara Grup Barat, sedangkan Persik Kediri pimpinan Grup Timur.
Pada babak delapan besar, kedua tim juga tak terkalahkan. Bedanya, Laskar Rencong Aceh meraih tiket semifinal sebagai juara Grup A di Sidoarjo, sementara Macan Putih runner-up Grup B di Palembang.
Bentrokan keduanya tak terelakkan lagi karena regulasi semifinal memang mengharuskan juara Grup A bertemu dengan runner-up Grup B, dan begitu pula sebaliknya juara Grup B bertemu dengan runner-up Grup A.
"Secara pribadi, saya menilai pertandingan Persiraja dengan Persik jadi final ideal. Selain alasan prestasi di fase grup, kami sama-sama mengusung permainan cepat dan atraktif. Namun, karena Allah SWT menakdirkan kami bertemu di semifinal, kami jalani saja dengan penuh keyakinan," tutur Hendri Susilo, pelatih Persiraja.
Akhirnya, eks arsitek PSPS ini tetap menganggap duel kontra Persik sebagai final karena ini partai hidup mati untuk menentukan nasib masing-masing tim untuk memastikan diri promosi ke Liga 1 2020.
"Atmosfer pertandingan nanti tetap panas. Kita lihat saja di lapangan, Persiraja atau Persik yang layak ke Liga 1 musim depan. Saya sudah siapkan pemain-pemain tipe petarung untuk menjegal Persik," ujarnya.
Juru taktik Persik, Budihardjo Thalib, juga menilai Persiraja tim mumpuni. Dia juga telah merancang strategi terbaik untuk menyingkirkan Defri Rizki dkk.
"Persiraja telah teruji. Di fase grup, mereka bisa mengalahkan tim kuat eks Liga 1 seperti Sriwijaya FC dan PSMS. Saya senang bertemu Persiraja. Kami harus mengalahkan mereka agar bisa langsung ke Liga 1," tutur pelatih Persik Kediri itu.