Bola.com, Malang - Duel Arema FC versus Persija Jakarta dalam lanjutan Shopee Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (23/11/2019) bakal jadi tontonan menarik.
Stadion Kanjuruhan akan penuh sesak oleh suporter kedua tim. Yang menarik, kedua tim punya tipe hampir sama, yakni memperagakan sepak bola menyerang.
Seperti diketahui, saat ini Arema masih jadi tim paling produktif di Liga 1 dengan 52 gol. Sementara Persija, mereka baru mencetak 33 gol. Namun, bukan berarti lini serangan mereka tumpul. Justru, ada Marko Simic di barisan depan Persija yang kini memimpin daftar top scorer dengan 23 gol.
Artinya, ada perbedaan cara mencetak gol kedua tim. Arema tidak bergantung pada seorang striker untuk mencetak gol. Hampir semua pemain bisa merobek gawang lawan.
Makan Konate yang posisinya sebagai gelandang serang justru jadi yang tersubur dengan 15 gol. Sisanya dicetak striker, gelandang, hingga pemain belakang.
Sementara, Persija sangat tergantung pada Simic. Pemain di sekitarnya seakan ditugaskan khusus untuk memberikan banyak umpan kepada pemain asal Kroasia itu.
Tentu akan menarik untuk dinanti, siapa yang lebih produktif dalam duel nanti. Berikut ulasan duel antar lini Arema FC versus Persija Jakarta yang dirangkum Bola.com.
Belakang
Arema FC boleh saja tujuh tingkat di atas Persija Jakarta dalam klasemen sementara. Namun, untuk urusan lini belakang, Persija masih unggul. Mereka baru kemasukan 33 gol, hanya terpaut dua gol dari Madura United yang jadi tim paling sedikit kemasukan untuk sementara ini.
Sosok Andritany Ardhiyasa di bawah mistar gawang, ditambah dengan deretan bek Ismed Sofyan, Xandao, Fahcruddin Ariyanto dan Rezaldi Hehanussa, sangat sulit ditembus. Persija juga punya deretan stoper pelapis yang tak kalah tangguh. Sebut saja Maman Abdurrahman dan Ryuji Utomo.
Sebaliknya, Arema tim papan atas yang kualitas pemain belakang timpang antara inti dan pelapis. Terutama di stoper.
Ketika Hamka Hamzah atau Arthur Cunha absen, pelapisnya tidak bisa memberikan ketenangan. Tapi, saat pertandingan nanti, duet stoper itu bisa turun. Namun, dua bek sayap Alfin Tuasalamony dan Ahmad Alfarizi absen karena akumulasi kartu.
Tengah
Di sektor tengah, Arema FC lebih garang. Sosok Makan Konate yang membuat Singo Edan punya nilai plus. Pemain asal Mali itu tak sekadar jadi pengatur serangan, tapi juga pemecah kebuntuan.
Konate sudah mencetak 15 gol musim ini. Dia akan didukung oleh Jayus Hariono dan Agil Munawar. Absennya Hendro Siswanto memang mereduksi lini tengah Arema. Namun, Agil sudah disiapkan menutup celah itu dengan karakter permainan ngototnya.
Sedangkan kubu Persija, mereka seakan tidak punya pemain segarang Konate. Mereka punya stok gelandang yang lebih banyak bertipikal bertahan, yakni Sandi Suthe dan Rohit Chand. Tapi, mereka tidak punya kreator serangan yang bagus.
Depan
Sudah jelas lini depan Persija lebih berbahaya. Marko Simic yang jadi top scorer dengan 23 gol sudah jadi gambaran lini depan Persija.
Apalagi, dalam dua pertemuan terakhir dengan Arema FC, Simic selalu berhasil mencetak gol. Maklum, dia didukung pemain sayap cepat yang bisa melayaninya. Seperti Novri Setiawan dan Rico Simanjutak.
Sementara, Arema kehilangan Dedik Setiawan dan Sylvano Comvalius karena cedera. Arema bertumpu pada penyerang lokal, Ahmad Nur Hardianto, Sunarto, Rifaldi Bawuoh, dan Ricky Kayame. Mereka dapat tantangan tersendiri untuk membongkar rapatnya pertahanan Persija.
Baca Juga
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026
Rapor Penggawa Timnas Indonesia di Pekan Ke-11 BRI Liga 1: Sayuri Bersaudara Menggila, Egy Sukses Jadi Pahlawan
Media Vietnam Singgung Absennya Rafael Struick Jadi Kabar Buruk bagi Timnas Indonesia di Piala AFF 2024