Bola.com, Malang - Duel Arema melawan Persija Jakarta di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang dalam laga pekan ke-28 Shopee Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (23/11/2019) berakhir imbang 1-1.
Kedua kubu kecewa dengan hasil ini. Arema makin sulit bersaing ke tiga besar klasemen, sementara Persija Jakarta juga belum terlalu aman dari papan bawah.
Kedua kesebelasan sama-sama kecewa, namun tidak dengan kalangan suporter.
Aremania tidak terlalu kecewa seperti saat Arema ditahan lawan-lawan lainnya di Malang. Tidak ada protes yang disuarakan suporter di dalam stadion. Sedangkan Jakmania, senang dengan perolehan satu poin di Malang. Mereka meninggalkan Stadion Kanjuruhan dengan terus bernyanyi.
"Bagi kami, Malang seperti jadi rumah kedua Jakmania. Prediksi awalnya, saya ingin menang 2-1 untuk Persija. Apa pun hasilnya, Aremania menyambut kami dengan baik. Sama seperti saat mereka ke Jakarta," kata Larico Ranggamone, mantan Ketua Umum Jakmania, yang ikut datang ke Malang.
Bagi Jakmania, ini jadi rekor jumlah terbanyak tir tandang ke Stadion Kanjuruhan. Panpel Arema memberikan kuota 7.000 untuk Jakmania. Padahal, biasanya hanya 2.500-5.000 tiket saja. Tribune 1,2,3 yang jadi tempat Jakmania terlihat penuh sesak.
"Ini away dengan jumlah terbanyak ke Malang. Saya pikir lebih dari 7.000 yang datang," lanjut Larico.
Dari informasi yang diterima Bola.com ada 98 bus yang datang ke Malang untuk mengangkut pendukung Persija Jakarta itu. Selain itu tidak sedikit yang menggunakan kendaraan pribadi dan moda kereta api.
Praktis, area parkir Stadion Kanjuruhan terisi penuh. Butuh waktu kurang lebih dua jam setelah pertandingan untuk membuat akses keluar stadion lebih lancar.
2 Insiden
Larico baru tiba bersama rombongannya pada hari H pertandingan. Tetapi, tidak sedikit Jakmania yang tiba di Malang sehari sebelum pertandingan dan dijamu di rumah Aremaia. Namun, dia dan rekan-rekannya tidak kesulitan melakukan koordinasi.
"Saya pikir sama seperti saat Aremania ke Jakarta. Pasti ada juga yang ke rumah Jakmania. Inilah hubungan persaudaraan kami," timpal Achmad Ghozali, Aremaia Korwil Klayatan yang biasanya jadi koordinator tur tandang Aremania.
Sayangnya, di dalam stadion, ada dua insiden yang dialami Jakmania. Pertama ada tujuh Jakmania jadi korban luka robohnya pagar tribune duduk ekonomi belakang gawang utara. Pagar itu dipanjat Jakmania agar pandangannya tidak terhalang bendera di tribune berdiri, yang ada di bawahnya.
Yang kedua, sebuah flare dinyalakan Jakmania di tribune berdiri setelah Persija Jakarta mencetak gol di menit ke-76 lewat tandukan Marko Simic. Petugas keamanan bergerak cepat memadamkan flare tersebut karena Arema sangat serius memerangi flare dan kembang api di dalam stadion.