Bola.com, Manila - Timnas Indonesia U-22 mengawali kiprah dalam sepak bola SEA Games 2019 dengan sangat baik. Tim Garuda Muda menang 2-0 atas juara bertahan SEA Games, Thailand, dalam pertandingan pertama Grup B sepak bola SEA Games 2019 di Rizal Memorial Stadium, Selasa (26/11/2019).
Kemenangan ini memang menjadi pembuka jalan yang sangat baik bagi Timnas Indonesia U-22. Tim asuhan Indra Sjafri itu awalnya diprediksi akan kesulitan menghadapi Thailand yang memang datang dengan status juara bertahan.
Dalam pertandingan ini, Indra Sjafri memainkan formasi 4-2-3-1 dengan Muhammad Rafli sebagai target man di depan. Evan Dimas Darmono membantunya dari lini kedua, dibantu Saddil Ramdani dan Egy Maulana Vikri di sisi sayap.
Sementara di depan lini pertahanan ada duet Zulfiandi dan Syahrian Abimanyu. Keduanya menjadi palang pintu pertama pertahanan sebelum Thailand menemui empat pemain bertahan yang terdiri dari Andy Setyo, Bagas Adi Nugroho, Firza Andika, dan Asnawi Mangkualam Bahar, serta Nadeo Argawinata yang berdiri di bawah mistar gawang.
Skema permainan yang diterapkan oleh Indra Sjafri berbuah manis. Berawal dari situasi set-piece yang berakhir dengan kemelut di depan gawang Thailand, Egy Maulana Vikri membawa Tim Garuda Muda langsung unggul 1-0 saat laga baru memasuki menit keempat.
Kondisi tertekan oleh serangan Thailand di babak kedua pun direspons Timnas Indonesia U-22 dengan sangat baik. Indra Sjafri menginstruksikan anak asuhnya untuk bermain lebih ke dalam sehingga Thailand terus berusaha menekan.
Dalam tekanan tersebut, Timnas Indonesia U-22 memainkan strategi serangan balik, di mana sejumlah peluang cukup bagus didapatkan oleh Asnawi Mangkualam dan Feby Eka Putra. Akhirnya, pada menit ke-87, berawal dari serangan balik cepat, di mana Thailand menyisakan satu pemain di belakang, Tim Garuda Muda mencetak gol lewat pemain pengganti, OSvaldo Haay.
Dua gol tersebut menjadi penentu kemenangan Timnas Indonesia U-22 atas Thailand dalam laga ini. Setiap lini permainan Timnas Indonesia U-22 berhasil menjalani tugasnya dengan baik untuk bisa mempersembahkan kemenangan.
Lini Pertahanan
Komposisi lini pertahanan yang diturunkan Indra Sjafri bisa dikatakan sebagai yang terbaik. Nadeo Argawinata diplot menjadi dewa pelindung gawang Timnas Indonesia U-22, dibantu oleh Andy Setyo dan Bagas Adi Nugroho yang mengisi pusat pertahanan.
Ketiganya bahu membahu untuk mengawal area pertahanan Tim Garuda Muda bersih dari ancaman Thailand yang tercatat tidak melakukan satu pun tendangan ke arah gawang. Padahal Thailand terhitung melakukan 31 serangan selama pertandingan berlangsung.
Selain tiga pemain tersebut, Asnawi Mangkualam Bahar dan Firza Andika yang berada di sisi sayap pertahanan pun memainkan peran dengan sangat baik. Keduanya mampu menghalau dengan baik upaya Thailand membangun serangan dari sisi sayap.
Tak hanya itu, Asnawi dan Firza juga kerap maju untuk membantu penyerangan Timnas Indonesia. Empat pemain bertahan dan kiper yang diturunkan dalam pertandingan ini bermain penuh selama 90 menit dan tampil disiplin untuk menjaga cleansheet.
Lini Tengah
Indra Sjafri mempercayakan posisi gelandang bertahan diisi oleh duet Zulfiandi dan Syahrian Abimanyu. Keduanya mampu menjadi awal dari pertahanan Tim Garuda dengan sangat baik selain mengalirkan bola kepada lini serang.
Transisi bertahan ke menyerang, dan sebaliknya, yang diterapkan Timnas Indonesia U-22 pun menjadi sangat rapi dengan kehadiran dua pemain tersebut plus Evan Dimas Darmono yang diplot berada di belakang striker.
Evan Dimas yang bertugas mengatur pola serangan Tim Garuda Muda pun sangat terbantu dengan kehadiran Syahrian Abimanyu dan Zulfiandi yang menjadi penyeimbang di lini tengah. Evan pun memiliki opsi yang begitu banyak dalam mengalirkan bola.
Tak hanya saling mengalirkan bola di antara pemain tengah, Evan Dimas memiliki tiga area sasaran untuk melepaskan umpan terukur, di mana Saddil Ramdani dan Egy Maulana Vikri menjadi pemain sayap berkaki cepat yang merepotkan area tepi pertahanan Thailand.
Selain itu, Evan Dimas juga bisa mengalirkan bola secara langsung kepada Rafli yang bediri kukuh di depan. Opsi ini kadang diambil agar Rafli menjadi tembok sebelum Evan atau Abimanyu mengalirkan bola ke sisi sayap untuk memulai serangan.
Strategi Indra Sjafri berjalan lebih baik setelah melakukan penyegaran di babak kedua. Feby Eka Putra masuk untuk menggantikan Egy Maulana Vikri pada awal babak kedua. Sementara itu, Evan Dimas ditarik keluar dan digantikan Rachmat Irianto yang masuk sebagai gelandang.
Feby Eka Putra pun mampu menjadi dinamo baru bagi Tim Garuda dalam melakukan serangan. Feby sempat mengancam gawang Thailand, sayang tidak berbuah menjadi gol.
Lini Serang
Muhammad Rafli yang dipercaya sebagai ujung tombak sejak awal pertandingan memang tak mencetak gol dalam pertandingan ini. Namun, perannya sebagai tembok untuk memantulkan bola membuat permainan Timnas Indonesia U-22.
Satu hal yang harus diakui, Timnas Indonesia U-22 memang mengandalkan kecepatan penyerang sayap seperti Saddil Ramdani dan Egy Maulana Vikri pada babak pertama. Sejumlah peluang Tim Garuda Muda dimulai dari kecepatan dan dribel yang dilakukan oleh Saddil maupun Egy.
Namun, terkadang tak hanya dua pemain sayap itu yang membuat tekanan kepada Thailand di sisi sayap. Firza Andika dan Asnawi Mangkualam pun ikut maju ke depan dan dengan tenaga yang mereka miliki membuat pertahanan Thailand kesulitan. Sebuah peluang didapatkan Asnawi dari sisi sayap kanan, hanya saja bola masih tidak mengarah ke gawang.
Perubahan dilakukan oleh Indra Sjafri pada babak kedua. Setelah Feby Eka Putra masuk untuk menambah tenaga di sisi sayap, pelatih asal Sumatra Barat itu memasukkan Osvaldo Haay untuk menempati posisi striker menggantikan Rafli.
Kecepatan yang dimiliki Osvaldo Haay seakan menjadi faktor pendukung yang tepat untuk strategi serangan balik yang diterapkan Indra Sjafri di babak kedua. Hasilnya, ketika memulai serangan balik pada menit-menit krusial, Osvaldo Haay menjadi awal dan akhir skema serangan tersebut.
Mendapatkan bola di tengah lapangan, Osvaldo mengoper bola ke sisi kiri yang disambut oleh Saddil Ramdani. Kedua pemain berkaki cepat itu langsung melakukan penetrasi ke pertahanan Thailand yang hanya menyisakan satu pemain saja.
Memasuki kotak penalti, Saddil kembali mengirimkan bola kepada Osvaldo yang sudah berada di kotak penalti tanpa kawalan. Melihat kiper Thailand maju ke arahnya, Osvaldo sedikit mengecoh dan akhirnya melepaskan tembakan ke pojok bawah kiri gawang Thailand yang berbuah gol kedua.