Bola.com, Liverpool - Gelandang Liverpool dan Timnas Belanda, Georginio Wijnaldum mengatakan dirinya akan meninggalkan lapangan pertandingan jika menerima perlakukan rasialis sekali pun terjadi pada partai final.
Wijnaldum sempat menjadi buah bibir berkat selebrasi penuh pesan kala membela Timnas Belanda pada kualifikasi Piala Eropa 2020 melawan Estonia. Bersama Frankie De Jong, ia ingin menunjukkan bahwa perbedaan warna kulit bukanlah sesuatu yang menjadi penghalang dalam berprestasi.
Wijnaldum mengajak rekannya Frankie de Jong ikut selebrasi dengannya. Wijnaldum langsung meraih tangan De Jong dan mensejajarkan tagannya.
Dalam tayangan ulang terlihat tangan Frankie de Jong lebih putih ketimbang tangan Georginio Wijnaldum. Namun, meskipun berbeda warna kulit kedua pemain tetap saling bahu-membahu di tim.
Menurut Wijnaldum, pemain harus mendapatkan perlindungan. Oleh karena itu, ia mendukung penuh jika ada pesepak bola yang meninggalkan lapangan sepak bola jika mendapatkan perlakuan rasialis.
"Kalau saya, buat apa melanjutkan pertandingan? Semua pemain harus meninggalkan lapangan kalau ada tindakan rasialis," kata Wijnaldum kepada CNN International.
"Itulah cara mendukung pemain lain. Kalau terus bermain, rasialisme tak akan berhenti. Kita harus melindungi pemain," tegasnya lagi.
Dua divisi teratas Liga Belanda telah menunjukkan keprihatinannya terhadap kasus rasialisme dengan cara yang tak kalah unik. Semua pemain tidak melakukan apa-apa selama satu menit awal laga.
Itu dilakukan sebagai penolakan terhadap rasialisme, serta sebagai bentuk dukungan terhadap penyerang Excelsior, Ahmed Mendes Moreira yang menerima tindakan rasialis dari suporter FC Den Bosch.
Sering Terjadi di Sepak Bola
Warna kulit memang kerap menjadi sasaran ejekan, termasuk di dunia sepak bola. Beberapa waktu yang lalu, pemain Brescia, Mario Balotelli, juga mendapatkan perlakuan yang kurang mengenakkan dari suporter.
Eks pemain Manchester City itu mendapat ejekan bernada rasial. Balotelli yang mendengar ungkapan tersebut langsung bereaksi dengan menendang bola ke arah penonton yang mengejeknya.
Penyerang Shakhtar Donetsk, Taison, lebih parah lagi. Ia mendapatkan kartu merah karena bereaksi setelah menerima tindakan rasialis dari penonton.
Sumber: CNN, Channelnewsasia