Bola.com, Manila - Panpel SEA Games 2019 Filipina (PHISGOC) tak ingin mengambil risiko jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap kontingen negara peserta. PHISGOC memberikan pengawalan ketat kepada seluruh kontingen, tak terkecuali Timnas Indonesia U-22.
Pengawalan ketat yang diberikan berupa adanya pos keamanan di depan pintu masuk hotel tempat Timnas Indonesia U-22 menginap. Selain itu, petugas keamanan dari Kepolisian akan menanyakan secara detail jika ada pemain, pelatih, atau official, yang keluar hotel di luar jadwal yang diberikan.
Pengalaman itu dialami langsung oleh Kepala Hubungan Media dan Promosi Digital PSSI, Gatot Widakdo, Rabu (27/11/2019). Gatot sempat merasa risih karena pertanyaaan-pertanyaan yang sangat detail.
"Tadi waktu mau ke sini sempat ditanya-tanya sama polisi wanita di hotel. Mau ke mana, naik apa. Kalau tujuannya berbeda dengan pesanan di taksi online, ditanya lagi kenapa berbeda?" kata Gatot ketika Bola.com di Garuda Indonesian Restaurant.
"Sampai SIM pengemudi dan plat kendaraan di foto oleh dia. Di satu sisi agak risih, cuma mereka menerapkan pengawalan ketat demi menjadi keamanan saya dan juga Timnas Indonesia U-22 selama di SEA Games 2019," ujar Gatot.
Masalah keamanan menjadi satu di antara kekhawatiran sepanjang penyelenggaraan SEA Games 2019. Apalagi di Filipina pemerintah melegalkan kepemilikan senjata api oleh masyarakat sipil yang bisa digunakan kapanpun.
Namun, sepanjang penyelenggaraan SEA Games 2019, Kepolisian Nasional Filipina (PNP) untuk sementara telah menangguhkan izin untuk membawa senjata api bagi masyarakat sipil di daerah Metro Manila, Luzon Tengah, Calabarzon, dan La Union.
Petugas Keamanan Toko Dilengkapi Senpi
Di sisi lain, antisipasi terhadap keamanan tidak hanya meningkat selama SEA Games 2019. Pemandangan sehari-hari, namun mungkin tak biasa untuk warga Indonesia, akan terlihat dari petugas keamanan yang bertugas menjaga toko-toko. Petugas tersebut dilengkapi senjata api untuk melindungi diri dan tempatnya bekerja.
Di Filipina, khususnya Manila, hal ini sudah lumrah karena tingginya angka kriminalitas. Petugas tak akan main-main untuk mengambil tindakan tembak di tempat jika ada yang coba-coba melakukan tindakan kriminal.
Baca Juga
Budi Sudarsono Optimistis Timnas Indonesia Bisa Sulitkan Jepang: Peluang Tetap Ada, tapi Jangan Over-Confident
Wartawan Jepang Kaget dengan Euforia Timnas Indonesia: Negara Kami Ada Suporter, tapi Tak Seheboh di Sini
Timnas Indonesia Berpotensi Mengejutkan Jepang, Pengamat: Kuncinya Matikan Kaoru Mitoma!