Bola.com, Manila - Timnas Singapura U-22 akan menghadapi Timnas Indonesia U-22 pada laga kedua Grup B cabang olahraga sepak bola putra SEA Games 2019, Kamis (28/11/2019). Laga ini dimainkan di Stadion Rizal Memorial, Manila. Ikhsan Fandi bakal jadi sorotan dalam duel kali ini.
Penyebabnya, pada matchday pertama melawan Laos (26/11/2019), Fandi yang dimainkan sebagai ujung tombak dalam skema 4-2-3-1 gagal mengoversi banyak peluang untuk menjebol gawang lawan.
Padahal, tercatat setidaknya ia punya empat peluang bersih. Imbasnya, Timnas Singapura U-22 hanya bermain imbang tanpa gol kontra Laos.
Kini striker Timnas Singapura U-22 ingin "membalas" kegagalan di laga pertama tersebut dengan bermain sebaik mungkin saat berhadapan dengan Indonesia. Menariknya, pada laga nanti ia kemungkinan akan berduel dengan sahabatnya, gelandang andalan Timnas Indonesia U-22, Syahrian Abimanyu.
Ya, Ikhsan Fandi mengungkap ia dan Syahrian merupakan teman dekat. Jadi, pertemuan nanti sudah sangat ditunggunya.
"Saya mengenal dengan baik beberapa pemain mereka (Timnas Indonesia U-22). Syahrian Abimanyu itu teman paling dekat saya di tim saat kami bermain bersama sekitar tiga tahun ketika keluarga saya tinggal di Jakarta," ungkap Ikhsan, yang merupakan putra kedua pelatih Timnas Singapura U-22, Fandi Ahmad, tersebut.
Fandi Ahmad pernah karier sebagai pemain Niac Mitra pada 1982-1983 serta pelatih di Pelita Jaya (2006-2010). Sementara Ikhsan lahir pada 9 April 1999.
Meski punya kedekatan dan menantikan pertemuan dengan sang sahabat, Ikhsan menegaskan akan profesional di lapangan. Apalagi memenangi duel kontra Indonesia sangat penting untuk mengamankan asa Timnas Singapura U-22 menuju semifinal.
"Kami sudah tak boleh memikirkan laga melawan Laos lagi. Ini turnamen yang sangat padat dan cepat, jadi kami harus kembali bersatu dan bersiap menghadapi Indonesia," kata striker milik klub Norwegia, Raufoss IL, itu, dikutip dari Straits Times.
Berharap Keberuntungan
Ikhsan Fandi diharapkan bisa menunjukkan penampilan terbaik di SEA Games 2019. Dan adik Irfan Fandi itu menyadari beban di pundaknya untuk menjebol gawang lawan demi kemenangan the Young Lions.
Ia berharap memiliki keberuntungan saat melawan Indonesia, hal yang tak dimilikinya saat berhadapan dengan Laos.
"Itu sangat membuat frustrasi karena saya mendapati diri saya dalam posisi yang baik, tapi saya kira itu bukan malam saya," ujarnya mengomentari kegagalan mencetak gol saat melawan Laos.
Sedangkan sang ayah, Fandi Ahmad, memberi penegasan pada Ikhsan, Irfan serta seluruh pemain Timnas Singapura U-22 jelang meladeni Tim Garuda Muda.
"Kami harus memenangi pertandingan kontra Indonesia untuk menjaga peluang lolos. Kami menghadapi jalan terjal, tapi tetap positif. Kami harus bangkit dan tahu tak boleh bermain seperti yang kami tunjukkan saat melawan Laos," tegas Fandi Ahmad.
Sumber: Straits Times
Baca Juga
Tangan Kanan Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Evaluasi, Minta Pemain Rasakan Kekurangan di Piala AFF 2024: Harus Bisa Memperbaiki
PSM Klarifikasi Polemik Pemain ke-12 ketika Kalahkan Barito Putera 3-2 di BRI Liga 1: Sesuai Arahan Wasit Utama dan Cadangan
Rahmad Darmawan Ceritakan Kronologi PSM Mainkan Pemain ke-12 Vs Barito Putera di BRI Liga 1: Lawan Mengakui, Wasit Tetap Play-on