Bola.com, Malang - Striker fenomenal Indonesia, Cristian Gonzales, punya cara tersendiri untuk mengisi waktu luang. Sejak bulan lalu, klubnya, PSIM Yogyakarta, sudah tidak memiliki aktivitas lagi setelah gagal lolos dari fase grup Liga 2 2019.
Meski begitu, pemain naturalisasi kelahiran Uruguay ini tak mati gaya saat tidak ada rutinitas di lapangan hijau.
Sejak pekan lalu, pemain berjulukan El Loco ini punya banyak waktu bersama keluarganya. Ada saja yang dilakukan bersama anak dan sang istri.
Mulai diawali dengan main bola bersama anak yatim di satu di antara pantai di daerah Yogyakarta. Lalu, dia melanjutkannya dengan bertualang kuliner unik.
Cristian Gonzales dan keluarganya menerima tantangan pemilik kuliner bakso raksasa di Yogyakarta. Mereka datang untuk menyusun bakso dan memakannya bersama.
"Saya sudah pernah melihat bakso. Tapi, baru sekarang lihat sebesar ini. Di Uruguay juga tidak ada," cerita Gonzales.
Bakso yang dibuatnya ada yang seberat tujuh kilogam. Namun, di tempat kuliner itu ada yang berukuran sampai 50 kilogram. Hanya, Gonzales sampai saat ini masih belum bisa menikmati masakan khas Indonesia.
Mantan striker Persik Kediri dan Persib Bandung itu hanya bisa mencicipi beberapa bahan yang ada di dalam bakso itu, seperti bawang bombai dan telur.
Setelah itu, Cristian Gonzales melanjutkan family time ke Malang. Kota yang pernah disinggahinya selama lima tahun (2013-2017). Dia melepas rindu dengan berwisata ke Jatim Park dan lainnya.
Rencana Musim Depan
Selain itu dia sempat mampir ke kuliner bernama Mie Setan dan melihat proses produksinya. Namun, sejak Selasa (26/11/2019), Cristian Gonzales dan keluarganya sudah kembali ke Yogyakarta.
"Saya menikmati momen ini karena kalau di kompetisi, saya fokus dengan klub," ungkapnya.
Saat ini Gonzales masih terikat kontrak dengan PSIM Yogyakarta hingga satu bulan ke depan. Dia juga belum berpikir perihal rencana musim depan. Dia memilih untuk menikmati prosesnya.
Jika diperpanjang PSIM, dia akan bertahan. Tetapi jika tidak, El Loco melanjutkan petualangannya di klub baru, entah di Liga 1 maupun Liga 2.