Jakarta - Diiringi gerimis, Presiden Joko Widodo melepas kontingen Indonesia untuk tampil di SEA Games 2019 di Filipina. Rabu (27/11), di Istana Kenegaraan Bogor, Presiden RI ketujuh itu meminta para atlet Indonesia untuk berjuang habis-habisan demi mengharumkan nama bangsa di ajang yang akan resmi dibuka Sabtu (30/11) dan berakhir 11 Desember mendatang.
"Saudara-saudara mewakili 267 juta masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, semangat untuk membawa nama, reputasi negara ada di tangan saudara-saudara semua," ujar Jokowi di awal sambutannya.
"Saya minta di SEA Games XXX di Filipina, tahun ini, kita harus masuk ke dua besar!" suara Jokowi seperti menggelegar.
Para atlet Indonesia yang dikomandoi Chief de Mission Harry Warganegara dan Raja Sapta Oktohari, Ketum KOI, serentak menjawab, "Siap.... siapp... siapp..."
Jokowi memang seperti merasa perlu memberi intonasi khusus saat menyebut "kita harus masuk dua besar" di SEA Games 2019. Mungkin dia berharap kalimat-kalimatnya itu mampu membakar semangat atlet Indonesia agar bisa mengulang kejayaan Indonesia di arena pesta olahraga terakbar se-Asia Tenggara ini.
Sejak terakhir kali menjadi juara di SEA Games 2011, Indonesia kesulitan menembus tiga besar sekalipun. Di dua SEA Games terakhir, 2015 dan 2017, Indonesia bahkan hanya menduduki posisi kelima.
Padahal, hingga saat ini, Negeri Tercinta ini masih tercatat sebagai salah satu negara yang paling banyak menjadi juara di ajang multicabang terbesar se-Asia Tenggara ini.
Sejak pertama kali berpartisipasi di tahun 1977, Indonesia telah 10 kali bergelar juara umum. Yaitu pada SEA Games 1977, 1979, 1981 dan 1983, kemudian 1987, 1989, 1991 dan 1993, 1997 serta SEA Games 2011 di Indonesia.
Target Realistis
Hanya memang, peta kekuatan olahraga di Asia Tenggara telah berubah sejak terakhir Indonesia bergelar juara umum di Jakarta-Palembang, 2011. Tentu sangat sulit jika target juara umum dibebankan kepada atlet Indonesia di Filipina.
Maka itu, menurut Jokowi, target menembus "dua besar"adalah yang paling realistis. Pasalnya, di SEA Games Malaysia, dua tahun lalu, Indonesia hanya menempati posisi kelima.
Diharapkan, posisi dua besar akan jadi modal yang bagus untuk kembali mengulang kejayaan Indonesia di SEA Games-SEA Games selanjutnya.
Indonesia sendiri mengirim total sebanyak 841 atlet dari jumlah total kontingen 1.311 orang. Atlet-atlet Indonesia akan tampil di 52 dari 56 cabang olahraga yang dipertandingkan. Total, ada 426 event yang akan diikuti atlet-atlet Indonesia.
50 Medali Emas
Harry Warganegara, selaku kepala rombongan menuturkan, di Filipina, pasukannya diprediksi bisa meraih tak kurang dari 50 medali emas. "Dengan jumlah 50-an medali emas diharapkan bisa memperbaiki posisi ketiga sejak dua tahun lalu," Harry menegaskan.
Sebenarnya, secara tegas, target medali emas Indonesia di Filipina "hanyalah" 45 keping. Jumlah ini sudah direvisi dari sebelumnya, 54 medali emas. Hal ini juga ditegaskan Menpora RI, Zainudin Amali.
Jumlah ini memang jauh di atas pencapaian Indonesia di SEA Games 2017, yang hanya 38 medali emas. Namun, target 45 medali emas itu, sebenarnya tergolong rendah jika dibandingkan target yang diusung Malaysia atau Vietnam yang membidik sekitar 70-an medali emas.
Namun begitu, kita tentu berharap atlet-atlet Indonesia mampu meraih medali emas jauh di atas jumlah itu. Harapannya tentu saja agar mampu memenuhi misi yang diembankan Presiden Jokowi.
Cabor Potensial
Dari total 52 cabang olahraga yang diikuti Indonesia, menurut Harry ada 27 cabor yang merupakan potensi medali emas. Nah, cabor-cabor inilah yang harus benar-benar dimanfaatkan sebagai pendulang pundi-pundi medali emas Indonesia.
Cabor-cabor seperti aquatik, sepak bola, boling, bola voli, atau sepeda rasanya memang masih bisa bersaing dengan negara-negara kuat seperti Malaysia, Singapura, Thailand, atau tuan rumah Filipina sekalipun.
Begitu juga dengan atletik, ice hockey, ice skating, serta pentathlon. Belum lagi cabor-cabor yang memang sudah menjadi langganan emas bagi Indonesia. Sebut saja atletik, angkat besi, bulu tangkis, panahan, dan pencak silat.
Hanya memang, di SEA Games juga kerap berlaku faktor-faktor non-teknis yang berkaitan dengan tuan rumah. Hal inilah yang harus diwaspadai.
Namun, dengan kerja keras, perjuangan tak kenal menyerah, apa pun bisa terjadi di Filipina. Dan, seperti disebutkan Jokowi, bahwa perjuangan atlet Indonesia di Filipina akan selalu mendapat dukungan dan doa dari masyarakat Indonesia.
Jadi, ayo dukung atlet Indonesia di SEA Games 2019...
Selamat berjuang....
Sumber asli: Liputan6.com
Disadur dari: (Edu Krisnadefa/Elin Yunita, Published 29/11/2019)