Bola.com, Sleman - Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, mencoba mengorek apa yang sedang dialami skuatnya. Tim Elang Jawa dalam tren yang menurun, setidaknya empat pertandingan terakhir di Shopee Liga 1 2019.
Sejak pekan ke-26, PSS Sleman mengantongi tiga hasil imbang dan satu kekalahan. Diawali dari kekalahan telak tiga gol tanpa balas dari PSIS Semarang (2/11/2019).
Kemudian, meraih satu poin saat menjamu Bali United (6/11/2019). Berlanjjut pada dua kekalahan beruntun, yakni dari Borneo FC (20/11/2019) dan Barito Putera (28/11/2019).
PSS masih berada di peringkat kesembilan dengan poin 40 di klasemen sementara. Namun PSS rentan disalip tim seperti Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, atau bahkan PSIS Semarang, yang sebelumnya punya gap cukup jauh, saat ini hanya berjarak tiga poin saja.
Sebelumnya, Seto Nurdiyantoro sempat berujar tim asuhannya sedang dilanda kejenuhan dan kurang bergairah. Alhasil, skuat PSS Sleman diajak menjalani kegiatan outbound selama satu hari pada Sabtu (30/11/2019). Tujuannya agar pemain kembali menemukan motivasi.
"Kemarin kami coba me-refresh dengan outbound, sedikit keluar dari suasana sepak bola. Kami juga harus berikhtiar, pemain jadi enjoy dan melupakan yang kemarin," kata Seto Nurdiyantoro kepada Bola.com, Senin (2/12/2019).
"Dari empat laga, kami begitu sulit mencetak gol, mungkin ada kejenuhan dan sisi teknis lainnya yang memengaruhi," ujarnya.
Bulan Bersahabat
Seto menambahkan timnya sempat dilanda sejumlah masalah, meski ia enggan membeberkan yang sebenarnya. Sang pelatih berharap Desember ini menjadi bulan yang bersahabat dengan PSS Sleman, untuk memastikan bertahan di Liga 1.
"Motivasi menurun karena kompetisi yang hampir selesai dan pemain merasa target PSS musim ini hampir tercapai, bisa jadi seperti itu. Meski poin 40 masih rawan dikejar tim-tim lain. Tapi, saya juga belum memastikan apa yang sebenarnya terjadi," jelas Seto.