Bola.com, Bangkalan - Duel Madura United kontra Persebaya melahirkan satu insiden setelah pertandingan berakhir di Stadion Gelora Bangkalan, Bangkalan, Senin malam (2/12/2019). Suporter Madura United, K-Conk Mania, masuk ke lapangan.
Mereka meluapkan kekecewaan melihat tim kebanggaan dipermalukan dengan skor 2-3 dalam laga bertajuk Derbi Suramadu itu. Kekalahan ini juga menjadi yang kelima secara beruntun didapat oleh Laskar Sape Kerrab di Shopee Liga 1 2019.
Mulanya, K-Conk Mania menyisir sisi utara stadion sambil membawa spanduk bertuliskan “Mainmu Tak Sesangar Julukanmu”. Spanduk itu untuk menyindir performa Madura United yang kian menurun.
Mereka lalu bisa menembus tepi lapangan tanpa mendapat rintangan dari aparat keamanan. Jumlah suporter yang turun ke lapangan makin bertambah banyak dan sambil memekikkan kalimat bernada kritik.
Dalam situasi itu, pemain dan staf pelatih Madura United telah terlebih dulu masuk ruang ganti dengan kepala tertunduk.
Tak lama kemudian, konsentrasi K-Conk Mania terpecah. Beberapa masih menghampiri pihak manajemen untuk menyampaikan protes. Tetapi, banyak pula yang justru menghampiri pemain Persebaya, yang kebetulan masih berada di lapangan.
Setelah skuat Persebaya masuk, K-Conk Mania kembali mengarahkan protes terhadap manajemen. Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu, Ziaul Haq, menemui mereka untuk menerima kritik tersebut.
K-Conk Mania kemudian meminta kepada Rasima untuk mundur dari jabatan pelatih kepala Madura United. Dia dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab atas menurunnya performa Greg Nwokolo dkk.
Tanda Kemunculan Insiden
Jumlah mereka yang makin banyak membuat situasi berpotensi menjadi tidak kondusif. Panpel Madura United lantas satu per satu mematikan lampu stadion. K-Conk Mania masih bertahan di lapangan sampai akhirnya stadion benar-benar gelap.
Tanda kemunculan insiden ini sebenarnya sudah muncul sebelum pertandingan. Di tribune timur stadion, ada satu spanduk yang bertuliskan "GWS Madura Ayo Bangkit".
Kata GWS merujuk kepada kalimat get well soon atau lekas sembuh untuk menggambarkan keterpurukan Madura United.
Di sisi timur lainnya, K-Conk Mania memasang koreo yang bergambarkan sapi, logo klub Madura United. Di bawahnya ada spanduk "Mainmu Tak Sesangar Julukanmu" yang pada akhirnya dibawa masuk ke lapangan selepas pertandingan.
Sindiran itu mengarah kepada makna julukan Laskar Sape Kerrab yang diambil dari budaya karapan sapi etnis Madura. Karapan sapi mengajarkan untuk berjuang keras di arena tempur demi mendapatkan prestasi.
Protes yang disampaikan K-Conk Mania ini cukup beralasan mengingat Madura United tampil impresif di pekan-pekan awal dan menjadi kandidat kuat juara. Penampilan tim lantas perlahan menurun dengan rentetan buruk.
Madura United kini tertahan di peringkat keempat dengan raihan 44 poin, koleksi poin yang sudah mereka dapat sejak Oktober 2019. Kans mereka untuk juara juga telah tertutup karena Bali United telah mengunci posisi puncak klasemen.