SEA Games 2019: Badai di Filipina Ganggu Kedatangan dan Kepulangan Atlet Indonesia

oleh Marco Tampubolon diperbarui 03 Des 2019, 16:00 WIB
Pakaian adat membuka jalan kontingen Indonesia saat upacara pembukaan SEA Games 2019 di Philipine Arena Bulacan, Manila, Sabtu (30/11/2019). Pesta olahraga se-Asia Tenggara ini akan berlangsung hingga 11 Desember. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta Topan Kammuri menghantam sejumlah kawasan di Filipina, Selasa (3/12/2019). Hujan yang disertai angin mengakibatkan beberapa cabang olahraga SEA Games 2019 ditunda.

Meski demikian, Komandan Kontingen (CdM) Indonesia, Harry Warganegara, memastikan pelaksanaan SEA Games 2019 tetap berjalan sesuai jadwal. "Tetap close tanggal 11 (Desember)," kata Harry Warganegara kepada seperti dilansir dari Antaranews.com

Advertisement

 "Tapi ada beberapa pertandingan yang mundur dari jadwal semula. Pertandingan hari ini dan besok mundur dua hari," kata Harry saat memantau wushu di WTC Metro Manila.

Topan Kammuri menyebabkan sejumlah tempat di Filipina diguyur hujan dan angin kencang sejak pagi tadi. Di klaster Subic, panitia terpaksa menunda jadwal beberapa cabor, yakni kano/kayak/TBR, voli pantai, layar, muaythai, modern penthatlon hingga selancar.

Harry menambahkan, meski mundur pihak penyelenggara SEA Games 2019, Phisgog, memastikan semuanya berjalan sesuai rencana karena sudah diantisipasi sebelumnya. Untuk itu pihaknya tidak bisa berbicara banyak karena yang terjadi adalah bencana.

"Pasti ada konsekuensinya. Tiket dan uang saku di antaranya," kata Harry. 

Harry menambahkan, topan menyebabkan beberapa atlet terpaksa bertahan meski sudah selesai bertanding. Sebaliknya, sejumlah atlet dari Jakarta juga tidak bisa ke Manila. Menurut Harry, salah satu cabor yang tertahan di ibu kota adalah TBR atau perahu naga. 

"Untuk penerbangan tergantung kebijakan airline-nya," kata Harry menambahkan.

 

 

2 dari 2 halaman

Antisipasi Sejak Awal

Chief de Mission (Cdm) Kontingen Indonesia Harry Warganegara (kanan) mengibarkan Bendera Merah Putih disaksikan Ketua National Olympic Committe (NOC) Raja Sapta Oktohari saat pelepasan Kontingen Indonesia untuk SEA Games 2019 Filipina di Istana Bogor, Rabu (27/11/2019). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Situasi ini membuat pengeluaran kontingen juga membengkak. Dan selain penambahan uang saku atlet, Harry menjelaskan kendala lain yang dihadapi adalah terkait wisma atlet. 

"Athletes village itu harus gantian. Jika kepulangan atlet tertunda maka akan berpengaruh dengan atlet yang datang. Golf masuk kurash seharusnya keluar. Tapi itu urusan Phisgog," kata mantan anggota Komite Eksekutif Komite Olimpiade Indonesia itu menambahkan.

Terkait dengan uang saku, HWN menjelaskan pihaknya sudah mengantisipasinya karena sejak awal sudah menerapkan penghematan anggaran SEA Games 2019.

 

Sumber: Antara

Disadur dari: Liputan6.com (Marco Tampubolon/Edu Krisnadefa, published 3/12/2019)

Saksikan juga video menarik di bawah ini: