Saatnya Bali United Bersuara di Liga Champions Asia

oleh Darojatun diperbarui 03 Des 2019, 16:16 WIB
Selebrasi striker Bali United, Ilija Spasojevic, ke gawang Arema di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar (24/8/2019). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Jakarta Proficiat untuk Bali United yang pekan ini memastikan diri jadi kampiun Indonesia. Dengan fulus lebih dari 300 miliar rupiah terkumpul di tangan lewat pasar saham sejak pertengahan tahun sudah layak dan sepantasnya klub milik duet Yabes dan Pieter Tanuri tersebut mendominasi Shopee Liga 1 2019. Kini seberapa siap pelatih asal Brasil, Stefano “Teco” Cugurra membesut Serdadu Tridatu menuju Liga Champions Asia?

Bukan rahasia lagi bahwa kepahitan yang mendera Bali United dua tahun silam, kala mereka hanya kalah selisih gol dari Bhayangkara FC hingga gagal meraih mahkota liga, tidak mudah untuk dilupakan. Namun, usai terpuruk di peringkat ke-11 pada Liga 1 2018 ternyata Tanuri bersaudara bergerak cepat untuk membenahi kondisi finansial dan sisi teknis tim.

Advertisement

Langkah awal mendatangkan Teco dari Persija kian menggenapi perombakan Bali United yang kini diwarnai pilar-pilar mentereng semodel Yabes Roni, Fadhil Sausu, Paulo Sergio (Portugal), Wilian Silva (Brasil), Melvin Platje (Belanda), dan gelandang asal Irak, Brwa Nouri. Jika turut menyebut keberadaan tiga nama lain yang layak membela timnas senior Indonesia: Ilija Spasojevic (kelahiran Montenegro), Irfan Bachdim dan Stefano Lilipaly, rasanya layak penulis menyebut Serdadu Tridatu bakal tampil garang di kancah Liga Champions Asia mendatang.

2 dari 3 halaman

Wajib Mengamankan Kontrak Mayoritas Pemain

Well, ada sejumlah pertanyaan klise menyangkut ikatan kerja para pemain yang biasanya mengganggu persiapan juara Indonesia untuk mengarungi kompetisi di level konfederasi AFC, yang sudah langsung dimulai pada Februari tahun berikutnya. Teco pernah mengalami dilema ini kala menangani Persija di mana sejumlah pemain yang diproyeksikan untuk bertahan guna berlaga di kompetisi Asia justru ternyata hengkang terpikat kenaikan upah di klub lain.

Problem ini sempat diangkat Teco kala dirinya disodori kontrak oleh Tanuri bersaudara pada awal 2019 dan konon telah muncul jaminan lisan dari owner bahwa skuat Bali United tidak akan menjalani tambal sulam, bahkan akan mendapatkan tambahan amunisi, jelang menyeberang ke 2020. Hal ini jelas merupakan sebuah konsekuensi logis guna menjaga mapannya komposisi share holder dalam sebuah perusahaan terbuka seperti Serdadu Tridatu.

Kombinasi fakta dan proyeksi di atas akan berujung mengharumkan nama Indonesia bila daya saing mereka di Liga Champions Asia berlipat ganda. Saya tidak melupakan bahwa ketika Bali United dan Persija turun berlaga di kancah AFC di awal 2018, Teco dengan elegan mampu membawa Persija menjadi juara Piala Presiden dan lolos ke semifinal Piala AFC sementara Bali United justru terpuruk lebih awal. Tanuri bersaudara dan Teco adalah kombinasi apik yang telah belajar banyak dari peliknya kondisi administrasi sepak bola di Tanah Air.

3 dari 3 halaman

Diprediksi Bakal Mudah Lewati Fase Play-Off

Langkah Bali United di Liga Champions Asia bakal panjang karena dimulai dari fase play-off  pada Januari 2020 sebelum memasuki babak penyisihan pertama. Kondisi ini harus dihadapi skuat Teco sebagai imbas rendahnya koefisien klub-klub Indonesia di Asia akibat terpuruknya negara Indonesia di peringkat AFC dan FIFA.

Akan tetapi melihat penghuni lain pot fase tersebut adalah Ceres-Negros (Juara Filipina), Tampines Rovers (runner up Liga Singapura), dan Shan United (Juara Myanmar), rasanya tidak sulit bagi Serdadu Tridatu untuk melaju. Ini sejalan dengan kenyataan bahwa para bookmaker pun langsung menempatkan Bali United sebagai unggulan utama guna lolos ke fase selanjutnya.

Pekerjaan rumah Teco selanjutnya adalah untuk menjaga komposisi tim agar berimbang di semua kompetisi pada Januari depan, mengingat sebenar lagi Piala Indonesia 2019-2020 akan dimulai dan Piala Presiden 2020 juga telah menanti. Saatnya bagi sang pakar latihan fisik untuk mempromosikan sejumlah pemain dari Bali United U-19 ke tim utama. Gelandang Dilivio Ricard Mamuka dan striker Dian Ardiansyah adalah beberapa di antaranya yang digadang-gadang berbaju tim senior.

Sekali lagi proficiat untuk Bali United, bersuaralah lantang di kancah Liga Champions Asia demi Indonesia tercinta.

*Penulis adalah wartawan, VP Operations dan Editor in Chief untuk Bola.com serta Bola.net, kolom ini berisi wawasan pribadi yang terlepas dari sikap kolektif insitusi.