Bola.com, Solo - Kontingen olahraga difabel yang bernaung di bawah National Paralympic Committee (NPC) Indonesia bersiap menyambut ASEAN Para Games 2020 yang digelar di Filipina pada 18 hingga 25 Januari 2020. NPC Indonesia kembali mematok target mempertahankan juara umum.
Namun, faktor non-teknis yang mendapat sorotan adalah mengenai kesiapan Filipina sebagai tuan rumah ASEAN Para Games 2020. Berkaca pada gelaran SEA Games 2019 yang saat ini sedang berlangsung, ditemukan masalah yang cukup merugikan kontingen peserta.
Masalah yang muncul di awal adalah kontingen harus menunggu bus jemputan panitia selama berjam-jam, kemudian venue yang masih berantakan karena belum 100 persen jadi, hingga memanfaatkan ruangan sekolah sebagai ruang ganti atlet.
Hal itu membuat NPC Indonesia melakukan langkah antisipasi permasalahan yang mungkin kembali terjadi saat berlangsungnya ASEAN Para Games mendatang. Pengurus pusat NPC Indonesia terus berkoordinasi dengan ofisial kontingen Indonesia yang saat ini mengikuti SEA Games 2019.
"Kami sudah mendapat laporan dari rekan-rekan yang bertugas di SEA Games soal kendala yang mereka hadapi. Untuk itu kami petakan masalah dan solusinya," ungkap wakil Sekjen NPC Indonesia, Rima Ferdianto, Kamis (5/12/2019).
Rima menjelaskan, kesulitan yang akan mereka hadapi di ASEAN Para Games 2020 adalah lokasi berbeda-beda yang harus ditempuh atlet saat perlombaan. Menurutnya, satu venue berada di Kota Manila, sembilan di daerah Clark, dan enam venue berada di wilayah Subic.
Langkah Antisipasi
Untuk kelancaran pengolahan data dan hasil pertandingan harian, NPC akan membuat tim pengolahan data dan monitoring serta evaluasi (monev) yang ditempatkan di tiga kota lokasi selama penyelenggaraan ASEAN Para Games 2020.
"Kami perlu membentuk posko utama di Clark, dan subposko Subic dan subposko Manila. Pengolahan data akan dilakukan di posko utama. Sementara di setiap subposko sebaiknya ada yang bertanggung jawab sebagai koordinator dengan dibantu staf bidang transportasi, bidang akomodasi, dan konsumsi," jelas Rima Ferdianto.
Rima juga mengakui problem utama di Manila adalah perjalanan dari satu lokasi ke lokasi lainnya, di mana kemacetan akan menjadi kendala utama. Hal itu menyulitkan untuk mobilitas ke berbagai venue cabang olahraga. Selain itu, makanan berlabel halal juga masuk perhatian.
"Sampai saat ini kami terus berkoordinasi dengan teman-teman yang mengurus SEA Games terkait kendala yang mereka hadapi," jelas Rima Ferdianto.
Baca Juga
Prediksi Persik Kediri Vs PSIS Semarang di BRI Liga 1: Pertarungan Tensi Tinggi Berbeda Misi
Prediksi Leicester City Vs Chelsea dan Arsenal Vs Nottingham Forest di Liga Inggris: Panas di Papan Atas
Bung Towel Sebut Evaluasi terhadap STY Bisa Jadi Kunci Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026: PSSI Jangan Lembek Dong