Bola.com, Malang - Kompetisi Shopee Liga 1 2019 berakhir pada 22 Desember mendatang. Arema FC mulai melakukan evaluasi. Bukan hanya di tim. Tapi, juga di level panitia pelaksana pertandingan. Musim ini, Arema sudah menjalani 16 laga kandang. Satu laga tersisa akan digelar pada 16 Desember melawan Bali United yang sudah mengukuhkan gelar juara.
Satu di antara beberapa evaluasi yang diungkap adalah masih tingginya pelanggaran yang dilakukan suporter, antara lain menyalakan flare hingga melempar botol.
Terbaru, Arema FC kembali dijatuhi sanksi Rp150 juta karena flare menyala di tribune penonton saat pertandingan melawan Persija Jakarta pada 23 November 2019.
Total, Arema sudah dikenai sanksi denda mencapai Rp820 juta. Dana sebesar itu melayang sia-sia. Padahal nominal itu bisa untuk menggaet satu pemain level timnas.
“Pastinya kerugian dirasakan klub. Panpel sudah melakukan pengamanan ketat setiap pertandingan karena masih terulang, itu kembali kepada suporter. Kalau mereka cinta dengan klub, pasti tidak melakukan hal seperti itu,” jelas Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris.
Kondisi Arema FC
Padahal sejak dua musim terakhir, Arema FC memperbaiki finansial klub dengan cara mendatangkan pemain dengan nilai kontrak yang tidak terlalu tinggi. Sayang, kebocoran dana masih terjadi akibat sanks dari pelanggarani disiplin yang dilakukan suporter.
Padahal musim ini jumlah penonton Arema juga menurun. Hanya satu laga yang bisa membuat tiket sold out, yaitu saat Arema FC melawan Persija Jakarta di Stadion Kanjuruhan.
Sedangkan 15 laga lainnya tidak membuat Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, terisi penuh. Padahal Arema FC sudah melakukan pendekatan kepada Aremania dengan menggelar pertemuan bersama Bupati Malang beberapa waktu lalu.