Timnas Indonesia U-22 Berharap Tuah Stadion Rizal Memorial Saat Meladeni Vietnam di Final SEA Games 2019

oleh Defri Saefullah diperbarui 09 Des 2019, 21:50 WIB
Para pemain dan official Timnas Indonesia U-22 merayakan kemenangan atas Myanmar U-22 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Sabtu (7/12). Indonesia menang 4-2 atas Myanmar. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta - Aura juara semakin dekat dirasakan oleh Timnas Indonesia U-22 usai memastikan lolos ke final SEA Games 2019. Indonesia lolos ke final setelah kalahkan Myanmar 4-2 lewat perpanjangan waktu.

Kemenangan Indonesia begitu dramatis hingga Evan Dimas tak kuasa menahan tangisnya. Timnas Indonesia U-22 bakal menghadapi Vietnam di final SEA Games 2019.

Advertisement

Laga final ini seperti deja vu buat Indonesia. Maklum, Final cabor sepak bola SEA Games 2019 bakal digelar di stadion Rizal Memorial.

Stadion ini seakan memberi kenangan manis bagi Indonesia saat memberi emas SEA Games kedua. Indonesia menang 4-3 ata Thailand lewat adu penalti saat itu.

Kini, Timnas Indonesia U-22 punya misi untuk mengulang kejayaan SEA Games 1991. Seperti yang dikatakan pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri tim asuhannya sudah punya mental juara.

 

Video

2 dari 3 halaman

Tidak Tegang

Para pemain Timnas Indonesia U-22 (kiri ke kanan), Zulfiandi, Saddil Ramdani, Evan Dimas Darmono, Syahrian Abimanyu, Egy Maulana Vikri, dan Firza Andika, saat latihan di Stadion Rizal Memorial, Manila, Rabu (27/11/2019). (Bola.com/Muhammad Iqbal Ichsan)

Sementara itu, pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri mengaku pasukannya tidak tegang menghadapi final SEA Game 2019 melawan Vietnam. Indonesia pernah kalah di penyisihan grup lawan Vietnam, namun kali ini bakal berbeda.

"Ini hanya final SEA Games. Kenapa harus stres? Kalau sakratulmaut tidak apa-apa kita stres," ujar Indra seperti dikutip Antara.

Menurut Indra, anak-anak asuhnya tidak terpengaruh dengan besarnya sorotan publik Tanah Air ke skuat berjuluk Garuda Muda saat ini.Timnas Indonesia U-22 tetap fokus dan konsentrasi menyambut pertandingan penting tersebut.

"Yang penting adalah niat baik, usaha yang keras dan doa. Kami harus berjuang karena hanya ada dua pilihan yaitu kita yang menang atau mereka," kata Indra.

 

3 dari 3 halaman

Minta Dukungan

Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, tertawa saat memimpin latihan di Stadion Rizal Memorial, Manila, Jumat (22/11). Latihan ini persiapan jelang laga SEA Games 2019. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Indra Sjafri pun berharap dukungan dan doa dari masyarakat Indonesia agar timnya mampu merebut medali emas sepak bola putra SEA Games 2019.Terakhir kali Indonesia menjadi yang terbaik di sepak bola putra SEA Games adalah pada tahun 1991.

Di level SEA Games, pertemuan kedua negara di final sepak bola putra adalah yang pertama sepanjang sejarah.Laga tersebut juga menjadi ajang penuntas paceklik emas sepak bola putra SEA Games bagi Indonesia dan Vietnam. Jika Indonesia terakhir kali merebut emas pada SEA Games 1991, Vietnam jauh lebih lama.

Medali emas sepak bola putra SEA Games Vietnam sebelumnya datang pada tahun 1959, atau edisi pertama SEA Games yang kala itu masih bernama Southeast Asian Peninsular Games (SEAP Games).

 

Sumber asli: Antara

Disadur dari: Liputan6.com (Defri Saefullah/Thomas, Published 9/12/2019)

Pembaca Bola.com bisa menikmati sajian liputan eksklusif SEA Games 2019 Filipina dengan mengklik tautan ini.