Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-22 dan Vietnam sebentar lagi berhadapan untuk kali kedua di SEA Games 2019. Kali ini, kedua tim berjumpa di partai final turnamen dua tahunan itu. Laga final SEA Games 2019 ini dimainkan di Stadion Rizal Memorial, Manila, Selasa malam (10/12/2019).
Partai puncak ini dipastikan dipadati penonton yang merupakan suporter kedua kesebelasan, mengingat tiket pertandingan sudah ludes terjual sejak Senin pagi (9/12/2019). Hanya, belum diketahui berapa kuota yang diterima masing-masing kelompok suporter yang akan memadati stadion berkapasitas 12 ribu penonton itu.
Suporter kedua kesebelasan tentu sangat antusias dengan kepastian tim kebanggaan tampil di final SEA Games 2019. Apalagi, kehadiran medali emas dari cabang olahraga sepak bola putra di SEA Games, sudah dinanti begitu lama.
Indonesia, telah menanti 28 tahun lamanya. Tiga kali tampil di final sejak memenangi medali emas terakhir di SEA Games pada 1991, semuanya hanya mampu mendatangkan medali perak.
Sedangkan Vietnam, menunggu lebih lama lagi, yakni 60 tahun lamanya mengingat mereka belum pernah menyabet medali emas sejak SEA Games 1977.
Ada satu hal menarik, membicarakan antusiasme suporter Timnas Indonesia U-22 dan Vietnam dalam menyikapi keberhasilan tim kesayangan ke final SEA Games 2019.
Di Indonesia, kalangan suporter dan pencinta Garuda Muda relatif lebih kalem. Meski terus memantau dan mendukung 100 persen perjuangan Osvaldo Haay dkk. dari jauh, "keramaian" hanya muncul di media sosial.
Saat laga semifinal kontra Myanmar (7/12/2019), hampir tak ada agenda nonton bareng (nonbar) yang digelar di kota-kota di Indonesia. Meski, tentu ada yang menyaksikan duel ini secara beramai-ramai dari tempat masing-masing.
Begitu pula setelah Evan Dimas cs. mengalahkan Myanmar dengan skor 4-2 dalam laga penuh perjuangan dan memastikan tiket ke final SEA Games 2019, hampir tak ada aksi konvoi yang dilakukan suporter untuk meluapkan kegembiraan. Semua terkesan "biasa" dan tidak berlebihan.
Euforia di Vietnam
Hal berbeda terjadi di kubu Vietnam. Media massa Vietnam memberitakan, selepas kepastian the Golden Stars ke final SEA Games untuk kali pertama dalam 10 tahun terakhir, euforia pecah di beberapa kota.
Jalanan di Hanoi dan Ho Chi Minh bak "memerah" buntut aksi konvoi yang dilakukan suporter setia Timnas Vietnam hingga dini hari, yang sebelumnya melakukan nonbar.
Berbeda dengan di Indonesia, di berbagai sudut kota di Vietnam banyak digelar acara nonbar pertandingan semifinal melawan Kamboja (7/12/2019), yang berujung kemenangan telak 4-0 itu.
Hal ini terasa wajar di Vietnam, lantaran pencinta sepak bola Vietnam saat ini memang dalam masa euforia menyusul rentetan prestasi yang diraih timnas semenjak kedatangan pelatih Park Hang-seo.
Jadi, bukan kali ini saja Vietnam "memerah" dengan aksi nonbar dan konvoi.
Dalam dua tahun terakhir ini, di setiap turnamen yang diikuti, dan Vietnam mendapatkan hasil positif, dipastikan fan meluapkan sukacita baik secara langsung dengan turun ke jalanan, maupun menghebohkan lini masa di dunia maya.
Bisa dibayangkan, akan seperti apa nanti atmosfer di Vietnam seandainya Ha Duc Chinh dkk. mengalahkan Timnas Indonesia U-22 dan merebut medali emas di SEA Games 2019.
Baca Juga
Efek Nataru, Timnas Vietnam Harus Dibagi Dua Kloter setelah Menjalani Leg Pertama Semifinal Piala AFF 2024
10 Wonderkid Pilihan Lionel Messi dan Nasibnya Sekarang: Ada Timo Werner dan Pinjaman Abadi
Cerita Para Raksasa yang Tenggelam di Pegadaian Liga 2 2024/2025: Berjuang Lolos dari Ancaman Degradasi