3 Hal yang Membuat Vietnam Layak Meraih Juara di SEA Games 2019

oleh Iwan Setiawan diperbarui 11 Des 2019, 16:15 WIB
Striker Timnas Indonesia U-22, Osvaldo Haay, menggiring bola saat melawan Vietnam U-22 pada laga final SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Selasa (10/12). Indonesia kalah 0-3 dari Vietnam. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-22 gagal memenuhi ambisi untuk meraih medali emas di SEA Games 2019. Dalam partai puncak di Rizal Memorial Stadium, Manila, Selasa (10/12/2019), tim besutan Indra Sjafri ini kalah telak 0-3 dari Vietnam.

Mantan pelatih Sriwijaya FC, Subangkit, melihat beberapa hal yang dimiliki Vietnam dan membuat mereka layak juara. Pertama, keunggulan fisik. Artinya bukan hanya stamina yang baik, tapi juga postur pemain. Vietnam kerap memenangi duel dan melakukan pressing. Sementara, Indonesia hanya beberapa yang punya postur ideal.

Advertisement

“Kalau Vietnam merata fisiknya,” jelasnya.

Yang kedua kelebihan eksekusi bola mati. Dua gol yang bersarang ke gawang Indonesia bermula dari tendangan bebas.

“Ini juga masih ada kaitannya dengan postur pemain yang bagus. Ditunjang dengan eksekutor bola mati yang terarah. Itu sebabnya mereka punya kans besar mencetak gol lewat situasi bola mati,” lanjut mantan pelatih Persema Malang ini.

Ketiga adalah kinerja tim yang bagus. Bukan hanya saat menguasai bola mereka bisa mengalirkan bola dengan baik, tapi juga pembagian tugas ketika melakukan pressing kepada lawan.

Permainan inilah yang membuat Vietnam begitu perkasa di SEA Games 2019 dan tak pernah menelan kekalahan.

2 dari 3 halaman

Tak Berkutik

Gelandang Timnas Indonesia U-22, Egy Maulana Vikri, tampak kecewa usai dikalahkan Vietnam U-22 pada laga final SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Selasa (10/12). Indonesia kalah 0-3 dari Vietnam. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Sejumlah pemain Indonesia yang punya skill di atas rata-rata seperti Saddil Ramdani, Osvaldo Haay sulit berkutik.

“Langsung ada minimal dua pemain yang datang untuk menghadang pemain Indonesia. Tugasnya sudah jelas siapa yang menjaga sekaligus mengalirkan bola,” sambungnya.

Tiga hal tersebut yang harusnya dimiliki Indonesia. Jika hanya mengandalkan skill individu, akan sulit menghadapi tim seperti Vietnam dan negara lain yang kualitasnya di atas Indonesia.

“Semoga Indonesia bisa seperti itu kedepannya karena pesepak bola di Indonesia melimpah. Tapi memang butuh proses untuk menyatukannya,” tegas dia. 

3 dari 3 halaman

Berita Terkait