Kekalahan Timnas Indonesia U-22 di Final SEA Games 2019 Harus Diterima dengan Legawa

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 12 Des 2019, 08:30 WIB
Kiper Timnas Indonesia U-22, Muhammad Riyandi, menghibur rekannya usai dikalahkan Vietnam U-22 pada laga final SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Selasa (10/12). Indonesia kalah 0-3 dari Vietnam. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Solo - Timnas Indonesia U-22 gagal memenuhi ambisi mengentikan catatan 28 tahun puasa medali emas dari SEA Games. Pada SEA Games 2019, Tim Merah-putih muda kembali gagal di partai final. Tim Garuda takluk 0-3 dari Vietnam dalam laga yang dimainkan di Stadion Rizal Memorial, Manila, Selasa malam (10/12/2019).

Timnas Indonesia U-22 harus puas membawa pulang medali perak dengan kekalahan tersebut.

Advertisement

Meski gagal, kiprah Osvaldo Haay dkk. tetap mendapat apresiasi besar dari suporter.

Kelompok suporter Persis Solo, Pasoepati, menerima dengan legawa kekalahan Timnas Indonesia U-22 di partai final tersebut. Buat Pasoepati, keberhasilan melaju hingga final dan meraih perak, sudah dianggap sebagai sebuah prestasi.

"Harus diakui Vietnam secara permainan lebih baik dan punya persiapan lebih matang. Tidak perlu malu mengakui mereka sudah ada setingkat di atas Indonesia sekarang. Sulit menembus pertahana lawan. Kekalahan yang cukup telak untuk sebuah partai final," ujar Aulia Haryo Suryo, Presiden Pasoepati, kepada Bola.com, Rabu (11/12/2019).

"Harus menerima kegagalan kemarin dengan legawa, tidak perlu menyalahkan permainan keras Vietnam atau wasit yang memang sedikit menjengkelkan. Timnas Indonesia U-22 bisa sampai ke final sudah bagus," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Pertahankan Skuat dan Indra Sjafri

Asisten pelatih Timnas Indonesia U-22, Kurniawan Dwi Yulianto, menghibur Osvaldo Haay usai dikalahkan Vietnam pada laga final SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Selasa (10/12). Indonesia kalah 0-3 dari Vietnam. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Pria yang akrab disapa Rio ini berharap kegagalan meraih emas di SEA Games 2019 bisa dijadikan bahan evaluasi untuk kesekian kalinya, terutama bagi federasi. Di antaranya perihal waktu persiapan yang lebih panjang dan memaksimalkan jenjang kompetisi usia dini.

"Timnas Indonesia U-22 ini juga harus dipertahankan untuk meneruskan yang senior. Termasuk pelatih Indra Sjafri yang sudah cukup terbukti sebagai pelatih lokal sukses," tuturnya.

 

Pembaca Bola.com bisa menikmati sajian liputan eksklusif SEA Games 2019 Filipina dengan mengklik tautan ini.