Jakarta - Komandan kontingen (CdM) Indonesia, Harry Warganegara, mengakui jika untuk finis di urutan kedua pada klasemen akhir perolehan medali SEA Games 2019 Filipina sesuai dengan target Presiden Joko Widodo memang berat.
"SEA Games 2019 ada 530 nomor yang dipertandingkan. Tapi Indonesia hanya ikut 80 persennya. Di sini saja kita sudah tertinggal dengan negara lain yang turun di semua nomor," kata Harry.
Menurut dia, target untuk berada di posisi dua besar awalnya memang bukan menjadi target utama karena lebih difokuskan pada kejar medali. Namun saat pelepasan kontingen di Istana Bogor, Presiden Joko Widodo meminta untuk finis di urutan dua dengan 60 medali emas.
"Target awal kita di urutan empat dan paling baik urutan ke tiga. Tapi saat presiden meminta untuk posisi dua, kita tetap upayakan. Hasilnya memang cukup bagus namun belum bisa memenuhi target presiden," kata Harry menegaskan.
Pada SEA Games 2019, kontingen Indonesia finis di posisi empat dengan koleksi total 267 medali, terbagi dari 72 emas, 84 perak dan 111 perunggu, sedangkan posisi puncak ada Filipina dengan koleksi total 387 medali, rinciannya 149 emas, 117 perak dan 121 perunggu.
Untuk peringkat kedua SEA Games 2019 ditempati Vietnam dengan total 288 medali, rinciannya 98 emas, 85 perak dan 105 perunggu, disusul Thailand di posisi ketiga dengan raihan total 318 medali dan rinciannya 92 emas, 103 perak dan 123 perunggu.
Video
Dongkrak Prestasi
Menurut Harry, pada saat kejuaraan dua tahunan ini berlangsung pihaknya terus melakukan komunikasi dengan cabang olahraga guna mendongkrak prestasi seperti harapan presiden. Hasilnya memang cukup mengejutkan.
Target emas dari Menpora Zainudin Amali sebanyak 45 emas dilewati, target CdM dan NOC Indonesia 54 emas bisa di lewati dan target Presiden Jokowi 60 emas juga mampu dilewati. Indonesia sempat bertahan di posisi dua klasemen dalam beberapa hari sebelum di salip Thailand dan Vietnam.
"Thailand dan Vietnam menguasai nomor cabang olahraga mother of sport seperti atletik dan renang. Di situ banyak medali," kata Harry menegaskan.
Untuk itu pihak berharap Indonesia ke depan fokus dalam pembinaan cabang olahraga olimpiade yang didalamnya ada cabang mother of sport seperti yang dilakukan negara tetangga demi bisa bersaing di kancah yang lebih luas.
Sumber asli: Antara
Disadur dari: Liputan6.com (Jonathan Putra/Harley Ikhsan, Published 12/12/2019)