Bola.com, Jakarta - Atalanta memberi kejutan di panggung Liga Champions 2019-2020. Hal itu terjadi setelah klub asal Liga Italia Serie A tersebut lolos ke fase knock-out pada laga pamungkas alias Matchday 6.
Seiring cerita bak Cinderella ala Atalanta, nama Timothy Castagne ikut menjulang. Memang, dia tak menjadi bintang utama, namun gara-gara pemuda asal Belgia tersebut, moral pasukan Atalanta menjulang tinggi pada Matchday 6 Grup C.
Yup, berkat gol pembuka ke gawang Shakhtar Donetsk, Atalanta membuka lebar pintu ke babak knock-out, sesuatu yang nyaris tak mereka raih. Lebih istimewa lagi, gol Timothy Castagne terjadi di kandang lawan, Stadion Metalist.
Gol Timothy Castagne terjadi pada menit ke-66. Sontak, hal tersebut membuat skuat Atalanta bermain lebih seimbang dan rapi. Hasilnya, dua gol berhasil mereka lesakkan ke gawang Shakhtar Donetsk.
Mario Pasalic menggandakan keunggulan pada menit ke-80. Empat menit masa injury time, Robin Gosens membuat Atalanta pulang ke Bergamo dengan kemenangan 3-0 atas Shakhtar Donetsk.
Raihan maksimal tersebut membuat Atalanta berhasil menyingkirkan Shakhtar Donetsk, sekaligus melewati Dinamo Zagreb. Atalanta berhasil finis di posisi ke-2 klasemen akhir Grup C Liga Champions 2019-2020.
Buah Kerja Keras
Armada Gian Piero Gasperini tersebut mengoleksi 7 poin, tertinggal tujuh poin dari Manchester City. Nama terakhir ikut menyumbang keberhasilan Atalanta lolos dari lubang jarum fase grup Liga Champions. The Citizens menundukkan Dinamo Zagreb dengan skor 4-1.
Kegagalan Dinamo Zagreb membuat Atalanta unggul dua poin dari klub asal Kroasia tersebut. Padahal, andai saja Manchester City 'mengalah', Dinamo Zagreb-lah yang akan mengikuti jejak Manchester Biru.
Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini mengakui apa yang terjadi di Donetsk adalah hasil dari kerja keras. Hal itu pula yang menjadi komentar Timothy Castagne.
Timothy Castagne datang ke Atalanta pada 2017, dengan status pengganti Andrea Conti. Pada musim lalu, namanya menjadi bagian penting dari perjalanan istimewa Atalanta menembus Liga Champions 2019-2020.
Pelan namun pasti, pesepak bola berusia 24 tahun tersebut menjadi kekuatan utama lini belakang Atalanta. Apalagi, Timothy Castagne terkenal memiliki kemampuan beragam. Ia bisa beroperasi sebagai bek kanan maupun bek tengah.
Potensi Berbeda
Uniknya, beberapa kali Timothy Castagne juga berperan sebagai stopper murni. Dalam beberapa kesempatan, Gasperini memuji performa pemain berpostur 185 cm tersebut.
Sepanjang musim ini, ia bermain konsisten. Timothy Castagne hanya absen pada beberapa pertandingan karena cedera. Di pentas Liga Italai Serie A, ia sudah menyumbang satu gol, dan gawang Fiorentina menjadi korbannya.
Penampilan menawan Timothy Castagne di markas Shakhtar Donetsk pada laga Liga Champions menjadi lanjutan dari performa apik dalam dua laga sebelumnya. Saat bersua Hellas Verona dan Brescia, mantan penggawa RC Genk tersebut menyumbang dua assist.
Kini, Timothy Castagne bakal terbang lebih tinggi lagi. Keputusan pergi dari RC Genk dan mengadu nasib di Italia, mulai menuai hasil. Ia sudah mendapat ganjaran istimewa, yakni penampilan bersama timnas Belgia.
Khusus tampil bersama timnas senior, Timothy Castagne sudah mencetak dua gol. Sepasang gol tersebut terjadi ke gawang Kazakhstan dan San Marino.
Sumber : UEFA, Lega Serie A