Catatan Menjelang Pengundian 16 Besar Liga Champion 2019-2020

oleh Darojatun diperbarui 13 Des 2019, 16:13 WIB
Gelandang RB Leipzig, Emil Forsberg, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Bayern Munchen pada laga Bundesliga 2019/20 di Leipzig, Sabtu (14/9). Kedua klub bermain imbang 1-1. (AFP/John Macdougall)

Bola.com, Jakarta Lengkap sudah line-up 16 klub yang lolos ke fase gugur Liga Champions 2019-2020 dengan kejutan terbesar adalah tersingkirnya jagoan Serie A, Internazionale. Untuk menakar peluang juara kita masih harus menunggu pengundian UEFA pada awal pekan depan, tapi dengan informasi pembagian pot dan meneliti senarai klub yang sudah melaju saya akan menilai bobot beberapa hal yang akan terjadi.

Kenyataan bahwa jalan menuju final ke Turki masih dihadiri empat wakil Inggris jelas jadi fakta pertama yang harus kita garis bawahi. Kedua, kita pun harus memberi catatan mengenai kehadiran dua kuda hitam yaitu RB Leipzig (Jerman) dan Atalanta (Italia). Jangan lupakah juga fakta bahwa kelolosan Napoli juga diwarnai gangguan pemecatan pelatih mereka, Carlo Ancelotti, lantaran penampilan klub yang tidak meyakinkan di kancah domestik.

Advertisement

Dengan analisis subyektif berbasis sejarah penampilan, statistik, dan kondisi terkini saya bisa menyebut bahwa tim terlemah di pot juara grup adalah Leipzig, sedangkan tim terlemah di pot runner-up grup adalah Atalanta, Napoli, dan Lyon. Nah, menariknya dalam fase 16 besar nanti masih berlaku proteksi untuk mencegah terjadinya pertemuan klub senegara dan pertemuan sesama klub yang berasal dari satu grup di fase sebelumnya.

2 dari 3 halaman

Berapa Klub Inggris Bakal Lolos ke Perempatfinal?

Pengondisian proteksi di atas membuat penulis sangat berharap agar Leipzig tidak dipertemukan dengan Atalanta, Napoli, atau Lyon, demi mencegah terjadinya duel yang "terlalu lemah" sehingga masih menyisakan klub yang tidak terlalu kuat untuk lolos ke fase perempat final. Secara matematis amatlah wajar bila empat klub ini diprediksi gugur pada 16 besar.

Pada sisi lain, saya juga menilai bahwa ada peluang besar bahwa empat klub wakil Premier League akan lolos seluruhnya ke perempat final. Tottenham dan Chelsea, yang kedalaman dan stabilitas skuatnya masih di bawah Manchester City dan Liverpool belakangan ini, akan bisa bicara banyak asal pengundian tidak mempertemukan keduanya dengan salah satu dari Bayern Munchen, Manchester City atau Barcelona.

Singkat kata, saya menjagokan empat klub Inggris, ditambah Bayern Munchen, Juventus, Barcelona, dan Real Madrid untuk lolos ke perempatfinal.

Selain dua klub asal Inggris yang menghuni pot runner-up tersebut, penulis pun menjagokan duo Madrid yaitu Real dan Atletico, untuk terus melaju ditambah Dortmund. Bila keempatnya melaju, maka sulit bagi Valencia, Leipzig, Paris Saint-Germain untuk terus bertahan di dalam kompetisi takhta tertinggi di Eropa tersebut.

3 dari 3 halaman

Memantau Kekuatan Laten Tottenham

Singkat kata, saya menjagokan empat klub Inggris, ditambah Bayern Munchen, Juventus, Barcelona, dan Real Madrid untuk lolos ke perempatfinal. Namun, pada akhirnya pengunggulan di atas kertas ini menjadi sia-sia andai pengundian di pekan depan mempertemukan mereka lebih awal, misalnya Manchester City dengan Real Madrid.

Catatan khusus saya adalah mengenai Tottenham yang di laga terakhir fase grup kalah 1-3 di kandang Bayern Muenchen karena pelatih Spurs, Jose Mourinho, sudah lebih dulu memastikan timnya lolos sehingga menurunkan skuat lapis kedua. Dalam duel yang menarik itu, skor sempat imbang 1-1 setelah gelandang kiri Ryan Sessegnon (19 tahun) mencetak gol bagi Tottenham.

Selain Sessegnon yang menjalani eksperimen malam itu, Mourinho juga menjajal playmaker asal Argentina, Giovani Lo Celso, yang sudah lama cedera. Keduanya tampil apik dan sekali lagi memperlihatkan bahwa kedalaman laten skuat The Lilywhites amat menjanjikan kejutan di kancah Eropa.

Bila ada hal-hal yang bakal jadi anomali dalam lanjutan Liga Champions 2019-2020 saya menduga itu bakal datang dari Spurs karena andai Mourinho harus memilih untuk lolos ke Liga Champions musim depan dengan status sebagai juara bertahan atau melalui jalur reguler lewat klasemen akhir Liga Premier, ia jelas memilih yang pertama. Ya, pelatih asal Portugal tersebut ingin memastikan segera merebut sebuah trofi di klub barunya seperti halnya ketika ia berhasil merebut trofi Liga Europa kala menangani Manchester United. Mari kita pantau bersama pengundian pada awal minggu depan.

*Penulis adalah wartawan, VP Operations dan Editor in Chief untuk Bola.com serta Bola.net, kolom ini berisi wawasan pribadi yang terlepas dari sikap kolektif insitusi.