Bola.com, Magelang - Hati penjaga gawang PSIS Semarang, Jandia Eka Putra, campur aduk setelah pertandingan menjamu Semen Padang di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Jumat (13/12/2019).
PSIS Semarang mengalahkan Semen Padang dengan skor 2-0 pada pertandingan pekan ke-32 Shopee Liga 1 2019 itu, sekaligus memastikan tim Mahesa Jenar bertahan di Liga 1.
Namun, tak ada ekspresi gembira dari Jandia setelah peluit panjang dibunyikan wasit Yeni Krisdianto asal Jawa Timur.
Ia justru terlihat berjongkok dan menunduk di depan gawangnya dan dihampiri oleh kapten tim PSIS, Wallace Costa, untuk bangkit berdiri. Jandia lantas turut menghampiri pemain Semen Padang, menyalami dan memberi semangat.
Jandia Eka Putra harus menyaksikan bekas tim yang pernah dibela sekaligus membesarkan namanya itu terdegradasi ke Liga 2 musim depan. Ya, Kabau Sirah dipastikan harus turun kasta di saat kompetisi Shopee Liga 2019 masih menyisakan dua pertandingan lagi.
Kekalahan dua gol tanpa balas dari PSIS, membuat harapan Semen Padang untuk bertahan di Liga 1 pupus. Meski berkomentar, Jandia mengaku tidak bisa mengungkapkan perasaan melihat klub kampung halamannya turun kasta.
"Semen Padang adalah mantan klub dan yang membesarkan nama saya. Tapi, saya harus profesional, bekerja demi keluarga. Di mana jersey yang saya pakai, itu yang akan saya bela mati-matian," ungkap kiper berambut gondrong itu.
"Bukan saya yang bikin Semen Padang turun, tapi semua tim. Perasaan nggak enak hati, tapi mau bagaimana saya harus profesional. Itulah sepak bola, saya tak bisa bicara apa-apa lagi," ujar Jandia.
Doakan Kembali ke Liga 1
Pemain bernomor punggung 30 di PSIS Semarang ini sangat berharap Semen Padang hanya satu musim saja turun kasta ke Liga 2. Ia akan memanjatkan doa, tim kebanggaan urang awak itu bisa segera kembali ke Liga 1.
"Semoga ke depannya lebih baik lagi. Mungkin nasibnya kurang bagus, dari materi pemain sudah bagus, belum dikasih rezeki saja oleh Tuhan. Harus bangkit dan tahun depan bisa kembali ke Liga 1," harapnya.