Kalah di Kandang Arema, Bali United Akui Sudah Maksimal

oleh Iwan Setiawan diperbarui 16 Des 2019, 22:45 WIB
Bali United kalah 2-3 dari Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kab. Malang, Senin (16/12/2019). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Bali United menelan kekalahan 2-3 di kandang Arema FC dalam pekan 33 Shopee Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Senin (16/12/2019) sore.

Ini merupakan kekalahan beruntun yang dialami tim berjuluk Serdadu Tridatu. Sebelumnya, mereka takluk di kandang sendiri dari Tira Persikabo.

Advertisement

Bali United menurunkan semua pemain yang selama ini jarang dapat kesempatan bermain. Selain itu, mereka juga tidak didampingi pelatih kepala Stefano Cugurra. 

Asisten pelatih Bali United, Eko Purdjianto yang mendampingi pemain pada laga ini, mengakui perjuangan timnya sudah maksimal.

“Secara hasil memang tidak bagus bagi kami. Tapi secara permainan, kita hampir dapat satu poin,” jelasnya.

Hingga pertengahan babak kedua, Bali United menahan Arema 2-2. Namun pada menit 68', Arema mencetak gol kemenangan lewat pemain pengganti, Nasir.

“Pemain sudah maksimal di lapangan karena Arema yang turun hampir dengan kekuatan terbaiknya dan kami sempat mengimbangi,” kata Eko.

Bali United melakukan rotasi besar karena ingin melihat kualitas pemain cadangan. Nantinya, ini jadi pertimbangan apakah mereka layak dipertahankan pada musim depan.

 

2 dari 2 halaman

Keputusan Pelatih

Pelatih Persija, Stefano Cugurra Teco, tampak kesal saat melawan Persib pada laga Liga 1 di Stadion GBLA Bandung, Jawa Barat, Sabtu (22/7/2017). Kedua klub bermain imbang 1-1. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Terkait komposisi untuk musim depan, Bali United masih menunggu pertandingan terakhir melawan Madura United di Bali.

"Setelah itu baru pelatih kepala yang menyampaikan hasil penilaiannya. Saat itu pula disampaikan berapa persen pemain yang akan dipertahankan,” lanjutnya.

Laga ini sebenarnya berjalan seru. Dua tim saling berbalas gol. Sayangnya, pada menit 80-an pertandingan sempat terhenti karena Aremania menyalahkan flare, kembang api, dan bom asap.

Padahal, waktu itu Bali United sedang berusaha keras mengejar skor. “Saya rasa itu hal biasa. Pada pertandingan sebelumnya juga ada. Tapi kami memang ingin mengejar poin,” tegasnya.

Berita Terkait