Respons Bambang Nurdiansyah Setelah PSIS Dipermalukan Madura United

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 17 Des 2019, 22:25 WIB
Gelandang PSIS Semarang, Septian David Maulana dibayangi pemain Madura United, Ante Bakmaaz di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Selasa (17/12/2019). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Bola.com, Magelang - PSIS Semarang kalah 2-3 dari Madura United dalam pekan ke-33 Shopee Liga 1 2019 di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Selasa (17/12/2019).

Dua gol PSIS yang dicetak Jonathan Cantillana dan Wallace Costa, dibalas tiga kali oleh Madura United melalui Slamet Nurcahyo dan Alberto Goncalves (2 gol). Hasil ini sekaligus merusak dua tren positif PSIS yang pada laga sebelumnya selalu menang.

Advertisement

Pelatih PSIS, Bambang Nurdiansyah tak dapat menyembunyikan kekecewaannya setelah pertandingan. 

"Babak kedua lebih bagus ketimbang babak pertama. Sayangnya wasit tidak bersama kami, saya sebenarnya tidak perlu komentar. Tapi lihat sendiri wasit memimpin dengan tidak baik," ungkap Bambang Nurdiansyah dalam konferensi pers.

Pelatih yang akrab disapa Banur ini menjelaskan, ada beberapa keputusan wasit yang kontroversial.

Dua di antaranya pemain Madura United yang melakukan handball di kotak penalti, namun wasit Dwi Susilo dari Jakarta tidak menunjuk titik putih. Banur juga menilai gol kedu Beto Goncalves berbau off-side.

Sependapat dengan sang pelatih, kapten tim PSIS Semarang, Wallace Costa juga mengakui hasil timnya bakal berbeda jika wasit bekerja dengan adil. Namun, ia tetap mengakui Madura United sebagai tim yang kuat.

"Saya yakin hasilnya bakal berbeda jika situasi pemain sebelas melawan sebelas. Artinya wasit seharusnya adil," beber pemain asal Brasil. 

Video: PSIS Semarang Vs Madura United

Berita Terkait