Bola.com, Kediri - Keberhasilan Persik Kediri menjuarai Liga 2 2019 sekaligus promosi ke Liga 1 2020 tidak lepas dari peran tiga asisten pelatih, yakni Alfiat, Johan Prasetyo Wibowo, dan Wahyudi (pelatih kiper).
Trio inilah yang membangun skuat Persik Kediri sejak mengarungi Liga 3 2018 sekaligus menjuarai kompetisi kasta ketiga tersebut. Namun, mereka kemungkinan besar tak ikut mencicipi manisnya Liga 1 2020 karena terbentur regulasi perihal lisensi kepelatihan.
Jika musim depan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru menerapkan aturan pelatih kepala harus mengantongi sertifikat AFC Pro dan asisten A AFC, maka mereka akan jadi penonton aksi Persik di kasta tertinggi.
"Kami belum dapat kepastian soal regulasi itu. Jika federasi dan operator kompetisi memberlakukan regulasi itu, ketiga asisten Persik memang harus menepi. Tapi, kami akan tunggu kabarnya. Semoga ada info baik," kata Beny Kurniawan, Manajer Persik.
Alfiat belum memiliki lisensi A AFC. Dia masih menyelesaikan kursus B AFC di Kota Batu, Malang, beberapa pekan lalu. Sementara Johan Prasetyo hanya bersertifikat C AFC. Sedangkan Wahyudi belum punya lisensi level 1 sebagai syarat sebagai pelatih kiper di Liga 1.
"Alfiat baru ikut kursus B AFC. Kami akan upgrade lisensi Johan dan Wahyudi. Bulan Januari nanti ada kursus kepelatihan B dan C," katanya.
Beny menyayangkan apabila ketiga arsitek kebangkitan Persik Kediri tersebut tidak bisa terlibat di Liga 1 2020.
“Tentu kami akan kehilangan mereka. Mereka telah membangun tim ini hingga mampu naik ke level tertinggi. Tapi, manajemen berencana menempatkan mereka sebagai pelatih di tim Elite Pro Persik," jelasnya.