Bola.com, Kediri - Dua tahun membangun tim Persik Kediri bukan waktu yang pendek bagi Alfiat. Bersama Johan Prasetyo Wibowo dan Wahyudi, pria berkacamata ini sukses mengembalikan Macan Putih ke habitatnya, Liga 1.
Bermaterikan pemain muda, dua tahun beruntun Persik Kediri jadi kampiun di level berbeda, yakni juara Liga 3 2018 dan Liga 2 2019. Namun, masa depan Alfiat dkk. masih tanda tanya untuk terlibat dalam skuat Persik di Liga 1 2010 karena mereka terbentur kendala lisensi kepelatihan.
Jika PSSI dan PT Liga Indonesia Baru menerapkan aturan baru di jajaran pelatih klub Liga 1 2020, Alfiat cs. terpaksa gigit jari. Mereka tak bisa menikmati jerih payah yang selama dua tahun dibangun.
"Semoga tak ada perubahan regulasi untuk asisten pelatih Liga 1 nanti. Jika aturan lama pelatih kepala lisensi A, saya masih bisa jadi asisten," kata Alfiat.
Alfiat baru saja mengikuti kursus lisensi B di Kota Batu Malang. Hal itu berarti, jika berkaca dari regulasi lama, dia bisa jadi deputi di tim kepelatihan Persik.
"Saya pribadi ingin tetap di Persik Kediri dan merasakan Liga 1. Saya sudah bertahun-tahun melatih tim muda. Jadi, wajar bila saya punya keinginan di level tertinggi. Apalagi skuat Persik saat ini hasil jerih payah saya dan teman-teman selama dua tahun terakhir," tuturnya.
Alfiat masih optimistis bisa ikut mengasuh anak didiknya di Liga 1. Dari komunikasi dengan instruktur dan sesama pelatih selama menjalani kursus lisensi B lalu, mereka menyebut aturan baru akan ditetapkan pada Liga 1 2021.
"Ini info dari teman-teman saat kursus B kemarin, tampaknya musim depan regulasi masih pakai yang lama. Aturan baru dipakai musim 2021. Ini membuat saya kembali antusias bisa menikmati Liga 1 nanti," ucapnya.