Bola.com, Malang - Pesepak bola asal Kabupaten Malang, Jefri Kurniawan, menjalani musim yang luar biasa pada 2019. Dalam setahun ini, pemain sayap 28 tahun itu membela tiga klub berbeda.
Saat turnamen Piala Presiden 2019, Jefri bermain untuk Persela Lamongan. Pada Shopee Liga 1 2019, dia pindah Perseru Badak Lampung FC. Lalu pada putaran kedua ia melanjutkan petualangan di PSS Sleman.
Ini jadi pengalaman baru baginya. Sebelumnya, paling banter dia membela dua klub dalam satu musim, yakni musim 2017 di Borneo FC dan Persija Jakarta.
“Saya heran dan tidak habis pikir tahun ini sampai bermain untuk tiga klub berbeda. Rekor dalam karier saya,” kata pemain binaan Akademi Arema ini.
Setiap kali berganti klub, Jefri harus menjalani adaptasi. Dia beruntung tidak sulit untuk menyatu dengan Persela, Badak Lampung, dan PSS Sleman. Hanya, dia bukan jadi pilihan utama di tiga klub itu.
Pada Piala Presiden, Jefri beberapa kali dirotasi. Hanya di Badak Lampung dia punya kesempatan main lebih banyak, yakni 13 laga dan empat di antaranya sebagai starter. Sementara di PSS, dia bermain dalam sembilan laga dan lima kali jadi starter.
“Sudah biasa pindah klub, jadi adaptasi tidak terlalu lama,” kata Jerfri Kurniawan.
Alasan Pindah Klub
Jefri tiga kali pindah klub pada 2019 karena dia ingin dapat kesempatan main lebih banyak. Setiap ada tawaran dari klub baru, dia mempertimbangkan dengan serius seperti apa peluangnya main.
Pada musim depan, Jefri masih belum menentukan berlabuh ke mana. Tapi, dia akan bersiap lebih serius untuk jadi pilihan utama. Saat liburan, dia masih rutin latihan dan menjaga performa fisik dengan fitnes.
“Saya masih rutin jaga kondisi waktu liburan. Biar tidak turun drastis,” jelasnya.
Sebagai catatan, Jefri Kurniawan memiliki musim terbaik pada TSC 2016. Dia jadi pilihan utama Borneo FC. Namun, setelah itu dia mengalami cedera dan dipinjamkan ke Persija Jakarta lalu pindah ke Arema FC hingga musim 2018.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut