Bola.com, Malang - Pemain termuda Arema Putri dan Timnas Indonesia Putri U-16, Jasmine Selfia Waynie, mendadak viral di dunia maya. Bukan karena prestasinya di lapangan, tapi bermula postingan sebuah akun Instagram @kepoball.
Intinya, Jasmine sudah berjuang membela nama negara, namun dikabarkan mendapatkan perlakukan diskriminasi dari sekolahnya, SMPN 2 Kota Batu. Pihak sekolah tidak memberikan rapor dan mengosongkan semua nilai mata pelajaran. Disebutkan pihak sekolah melakukan itu karena pemain Arema Putri itu tidak membawa nama sekolah.
Walikota Batu, Dewanti Rumpoko, sampai turun tangan. Dia melakukan konfirmasi kepada pihak sekolah. Ternyata penjelasan sekolah tidak seperti yang ditulis akun instragram @kepoball.
“Pihak sekolah sangat memaklumi aktivitas yang ditekuni Jasmine, bahkan sangat mendukung dan bangga. Hanya saja sekolah punya aturan yang harus dijalani,” kata Dewanti.
SMPN 2 Kota Batu tidak bisa memasukkan nilai karena Jasmine tidak masuk selama satu semester. Dia hanya mengikuti ujian tengah semester dan akhir semester. Itu tidak cukup untuk mengisi nilai rapor.
Pihak sekolah sudah memberikan beberapa solusi untuk Jasmine. Mulai dari tugas tambahan hingga homeschooling. Tapi, solusi itu tak bisa dijalankan.
Tahun ini, Jasmine punya aktifitas yang sangat padat. Mulai membela Timnas Indonesia Putri U-16, tim putri Bangka Belitung U-17 serta rangkaian seleksi untuk tim putri Persija Jakarta, Tira Persikabo, hingga mengikuti kompetisi Liga 1 Putri bersama Arema Putri.
Putus Sekolah
Manajer tim putri Arema FC, Fuad Ardiansyah ikut menyayangkan apa yang terjadi pada Jasmine. Intinya hal itu bisa dibicarakan untuk mencari solusi terbaik.
“Kami menyayangkan jika itu benar terjadi (diskriminasi). Tapi, masing-masing sekolah memang punya kebijakan. Untuk Arema FC, sebenarnya kami menjalin kerjasama dengan beberapa sekolah di Malang Raya. Tapi, untuk para siswa Akademi Arema,” jelas Fuad.
Khusus Jasmine, dia bukan berasal dari Akademi Arema. Melainkan lewat jalur seleksi. Mengingat Singo Edan belum punya tim putri di level Akademi. “Kami harap pemain pemain Arema ke depan bisa tetap sekolah dan ikut kompetisi sepakbola di Indonesia,” tegasnya.
Namun, saat dikonfirmasi kepada sang pemain, Jasmine membuat pengakuan yang cukup mengejutkan. Pemain Arema Putri itu mengaku meminta maaf atas permasalahan ini dan memutuskan untuk berhenti bersekolah.
"Saya meminta maaf kepada publik dan tidak ingin membebani ayah saya. Sejak hari ini saya memutuskan berhenti sekolah dan meneruskan bermain sepak bola," ujar Jasmine.