Bola.com, Bangkalan - Madura United sudah kapok. Mereka bakal melakukan kebijakan penting untuk musim 2020. Satu di antaranya adalah menghilangkan citra tim dengan materi penuh pemain bintang.
Musim lalu, klub berjulukan Laskar Sape Kerap itu mendatangkan sejumlah pemain berkualitas. Sebut saja Aleksandar Rakic, Jaimerson Xavier, Andik Vermansah, dan pemain lainnya. Dengan materi itu, mereka menargetkan satu trofi juara.
Kebetulan, ada tiga ajang pada musim 2019 yang mereka ikuti, yaitu Piala Indonesia, Piala Presiden, dan Liga 1. Meski berisikan pemain bintang, rupanya perjalanan Madura United tidak mulus. Hasilnya, mereka malah gagal meraih satu pun trofi pada musim 2019.
“Melihat materi pemain musim lalu itu sungguh di luar harapan. Semua memandang Madura United memiliki skuat pemain bintang. Bahkan, ada yang menyebut kami sebagai Los Galacticos Indonesia,” kata Haruna Soemitro, Direktur Madura United, kepada Bola.com.
“Alhasil, kami malah menjadi musuh bersama bagi 17 klub lain di Liga 1. Semua tim yang menghadapi Madura United bermain bertahan total atau justru menyerang total. Kami juga terbebani dengan hal itu,” imbuh pria berusia 55 tahun itu.
Madura United nyatanya sempat terseok-seok di klasemen Liga 1 2019. Mereka mengawali kompetisi itu dengan catatan gemilang di puncak klasemen pada pekan-pekan awal. Setelah itu, penurunan performa terjadi dan Bali United justru tampil sebagai kekuatan tunggal.
“Bagi klub lain, mengalahkan Madura United itu penting karena bisa mengalahkan klub bintang. Pengembangkan taktik yang dilakukan oleh pelatih juga sering berantakan dalam pertandingan. Itu jadi masalah, apalagi ada tekanan di media sosial juga,” ucap Haruna.
Selama musim lalu, Madura United menjadi bahan cemoohan netizen. Cibiran paling menohok malah ada yang memprediksi Madura United bakal terdegradasi. Beruntung, hal itu tidak terjadi, meski juga tetap gagal juara.
Memilih Membentuk Skuat Muda
Haruna tidak ingin klubnya mengalami hal serupa. Daripada mendatangkan pemain berkualitas, Madura United memilih untuk merekrut pemain muda.
Hal itu sudah terlihat dari nama-nama anyar di skuat arahan Rahmad Darmawan, di antaranya adalah Haris Tuharea, Rifaldi Bawuoh, Samuel Christianson Simanjuntak, Dodi Alekvan Djin, dan Risna Prahala.
Beberapa pemain yang dipertahankan juga tergolong usia muda, seperti Satria Tama, Syahrian Abimanyu, Kadek Raditya, hingga Kevy Sahertian.
“Kami sudah memutuskan bahwa kejadian musim lalu tidak boleh terjadi lagi musim ini. Tim bertabur pemain bintang tidak menjadi jaminan prestasi. Pelan-pelan kami membangun tim yang kuat,” tutur Haruna.
Baca Juga