Demi Tuan Rumah Olimpiade 2032, NOC Indonesia Akan Bangun Fasilitas Latihan Kelas Dunia

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 10 Jan 2020, 21:00 WIB
Ketua Panitia Pelaksana INAPGOC, Raja Sapta Oktohari, saat berkunjung ke kantor redaksi Bola.com di Gondangdia, Jakarta, Senin (29/5/2017). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Jakarta - Presiden National Olympic Committee (NOC) Indonesiai, Raja Sapta Oktohari, mengatakan akan membangun fasilitas latihan kelas dunia sebagai persiapan prestasi atlet saat menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

Oktohari mengatakan NOC sudah mengincar beberapa lokasi yang bakal dibangun fasilitas latihan tersebut. Menurut Oktohari, lokasinya tidak jauh dari Jakarta.

Advertisement

Oktohari menyebut keinginan membangun fasilitas latihan kelas dunia muncul berdasarkan survei yang telah dilakukannya ke beberapa negara yang sering meraih prestasi gemilang di ajang Olimpiade sebelumnya. Sebut saja, China, Jepang, Korea Selatan Paris, Prancis, Belanda serta Australia.

“Kami akan koordinasi dengan pemerintah untuk pembangunan fasilitas latihan kelas dunia ini,” kata Oktohari, melalui rilis yang diterima Bola.com, Jumat (10/1/2019).

“Hasil dari adanya fasilitas latihan itu cukup signifikan buat prestasi atlet. Kita juga harus punya dan kami akan wujudkan itu,” terangnya.

Soal dana, Oktohari menyebut pembangunan nanti bisa dilakukan dengan beberapa skema, baik oleh swasta, pemerintah atau PPP (private public partnership).

“Dalam waktu dekat proses untuk fasilitas latihan ini akan segera dimulai. Kita harus bergerak mulai dari sekarang. Saya harus memastikan fasilitas latihan kelas dunia ini nantinya harus bebas dari banjir karena program latihan atlet tidak boleh terganggu sama masalah banjir,” tegas Oktohari, tentang persiapan untuk bidding tuan rumah Olimpiade 2032

 

2 dari 2 halaman

Keputusan Bisa Dibuat Kapan Pun

NOC juga bakal meningkatkan intensitas komunikasi dengan International Olympic Committee (IOC) untuk memuluskan proses bidding menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Oktohari juga bakal berkomunikasi dengan pemerintah, termasuk Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), dan Presiden Joko Widodo terkait pembentukan komite khusus persiapan bidding Olimpaide 2032.

Koordinasi dengan pemerintah ini juga terkait pembuatan visibility study yang menjadi persyaratan bidding. Dalam penyusunan visibility study itu dibutuhkan bimbingan dari pemerintah. Diperlukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga.

“Visibility study ini untuk menunjukkan keseriusan kita menjadi tuan rumah Olimpaide 2032. Kita akan expose fasilitas-fasiitas yang saat ini sudah dimiliki Indonesia dan yang akan kita buat, termasuk fasilitas latihan tadi,” ujar Oktohari.

Salah satu klausul penting dalam proses bidding Olimpiade yang ditekankan IOC adalah sustainability. Sehingga Indonesia harus bisa memastikan setiap fasilitas yang akan dibangun bukan hanya untuk Olimpiade 2032 semata, tetapi juga untuk seterusnya.

“Sebab keputusan tuan rumah Olimpiade 2032 akan dibuat IOC kapan pun, tidak perlu menunggu sampai 2024. Dalam bidding tuan rumah Olimpaide kali ini tidak lagi menggunakan beauty contest seperti sebelumnnya yang dianggap terlalu banyak mengelularkan dana,” tutupnya.