Bola.com, Sleman - CEO PSS Sleman, Fatih Chabanto, angkat bicara mengenai kondisi skuat timnya, yang belum lama ini ditinggalkan banyak pemain lantaran memilih bergabung dengan tim lain.
Brian Ferreira, Haris Tuharea, dan Samuel Christianson merapat ke Madura United. Sidik Saimima berkarier di Bali United, Ricky Kambuaya hijrah ke Persebaya Surabaya. Dave Mustaine dan Kushedya Hari Yudo berseragam Arema, hingga Ikhwan Ciptady berlabuh ke Persikabo.
Petinggi tim Elang Jawa menganggapi santai eksodus pemain-pemain tersebut.
Fatih Chabanto mengatakan faktor penyebab pemain hengkang cukup beragam. Ia membantah jika kondisi di internal manajemen PSS Sleman bermasalah, sehingga pemain beramai-ramai meninggalkan PSS.
Fatih mencontohkan, menilik pembaruan kontrak, rata-rata pemain meminta kenaikan gaji yang dirasa tinggi, tidak menutup kemungkinan negosiasi buntu, dan akhirnya pemain memilih keluar.
"Banyak faktornya. Ada pemain yang ingin lebih dekat dengan keluarga, ingin suasana baru. Ada juga yang ingin dapat lebih banyak nilai kontraknya di tim lain," jelas Fatih saat dihubungi Bola.com, Senin (13/1/2020).
Pihaknya mengaku PSS tetap menerapkan pengelolaan klub yang profesional. Hala itu berarti pemain hasil rekomendasi tim pelatih dinegosiasi, meski ada yang memilih hengkang maupun tetap setia di PSS Sleman.
Pemain Pilar Bertahan
Di luar pemain yang hengkang, manajemen PSS Sleman cukup berhasil mempertahankan sejumlah pemain pilar musim lalu.
Penjaga gawang utama Ega Rizky, kapten tim Bagus Nirwanto, gelandang jangkar asal Brasil Guilherme Batata, pemain sayap lincah Irkham Zahrul Mila, hingga striker asal Ukraina Yevhen Bokhasvili, mampu dipertahankan.
"Menjadi hal yang biasa pemain keluar masuk dalam sebuah klub, termasuk di PSS ini. Tapi, manajemen juga sudah berusaha mempertahankan sebagian pemain pemain yang direkomendasi oleh coach Seto," jelas Fatih Chabanto.