Makan Konate ke Persebaya, Bonek Samakan dengan Luis Figo

oleh Aditya Wany diperbarui 17 Jan 2020, 19:30 WIB
Gelandang Arema FC, Makan Konate, merayakan gol ke gawang Bhayangkara FC pada laga perempat final Piala Presiden 2019 di Stadion Patriot, Bekasi, Sabtu (30/3). Bhayangkara kalah 0-4 dari Arema. (Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Surabaya - Keputusan Persebaya merekrut Makan Konate dari Arema masih menjadi polemik. Bukan rahasia lagi, dua klub asal Jawa Timur itu dikenal menjalin rivalitas sejak lama.

Bonek, suporter Persebaya, justru menyambut hangat kehadiran gelandang berpaspor Mali tersebut. Kualitas Makan Konate sudah tidak diragukan lagi. Gelandang berusia 28 tahun satu ini merupakan salah seorang pemain sukses di Indonesia dengan raihan berbagai gelar.

Advertisement

"Yang perlu diperhatikan adalah kualitas Makan Konate. Dia pemain yang memiliki kemampuan tidak perlu diragukan lagi. Sudah sejak muda dia di Indonesia," kata Sinyo Devara, koordinator Bonek Tribun Kidul, kepada Bola.com, Jumat (17/1/2020).

"Penampilannya tidak boleh dipandang sebelah mata. Yang penting buat Bonek adalah bagaimana Konate bisa memberikan prestasi untuk Persebaya. Bagaimanapun, dia harus berjuang maksimal untuk klub yang dibelanya," imbuhnya.

Makan Konate tercatat pertama kali berkarier di Indonesia pada 2012 dengan berseragam PSPS Pekanbaru.

Setelah itu, dia hijrah ke Persib Bandung pada musim 2014 dan mempersembahkan gelar Indonesia Super League. Pada 2015, Konate membawa klub berjulukan Maung Bandung itu menyabet trofi Piala Presiden 2015.

Trofi serupa lantas berhasil diraih pemain kelahiran 10 November 1991 itu bersama Arema, di Piala Presiden 2019. Konate berseragam Singo Edan selama 1,5 musim dan membukukan 29 gol dalam 51 penampilan.

"Terlepas dari statusnya sebagai mantan pemain Arema, kami harus mengakui Konate itu pemain yang bagus. Saya tidak melihat klub yang dibelanya. Tapi, kemampuan invidividu Konate dibutuhkan oleh Persebaya," timpal Cak Cong, koordinator Bonek Tribun Utara.

2 dari 2 halaman

Mirip Kejadian Luis Figo

Luis Figo anggap kemenangan Sepp Blatter adalah kekalahan seluruh sepakbola dunia. (AP Photo/Matt Dunham, File)

Cak Cong bahkan menyamakan keputusan "membelot" Konate ini seperti yang terjadi pada Luis Figo. Legenda sepak bola Portugal itu juga pernah membuat keputusan mengejutkan dengan berpindah klub yang memiliki rivalitas pada 2000.

Figo tercatat membela klub Spanyol, Barcelona, pada 1995-2000 dan menyumbang beberapa gelar, termasuk La Liga. Pada tahun itu, dia hijrah ke Real Madrid, yang merupakan musuh bebuyutan Blaugrana.

Suporter Barcelona lantas melabeli Figo dengan sebutan pengkhianat. Bahkan, mantan kapten Timnas Portugal itu mendapat perlakuan tidak menyenangkan dalam pertemuan kedua tim bertajuk El Clasico. Figo dilempar kepala babi.

"Apa yang dilakukan Konate itu mungkin mirip Figo. Tapi, rivalitas Derbi Jatim itu melibatkan suporter Persebaya dengan suporter Arema. Saya harap tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," pungkas Cak Cong mengakhiri pembicaraan.

Berita Terkait