Bola.com, Surabaya - Suporter Persebaya Surabaya, Bonek, menyambut hangat pemain baru tim kesayangan mereka, Makan Konate, meski statusnya adalah mantan pemain Arema FC. Di berbagai akun media sosial, Bonek membagikan banyak komentar lucu mengenai pemain satu ini.
Satu di antaranya adalah menyiapkan nama panggilan khas Surabaya untuk Makan Konate. Setiap ada pemain asing baru, Bonek biasanya menjuluki pemain itu dengan nama khusus agar mudah diucapkan oleh orang Surabaya.
“Saya juga memikirkan beberapa nama yang cocok untuk Makan Konate. Kalau Cak Mak kurang cocok, Cak Te apalagi. Mungkin yang paling past itu Cak Kan,” ucap Husin Ghozali, koordinator Bonek tribune utara kepada Bola.com.
Nama panggilan ini harus menggunakan istilah “Cak” merupakan sapaan akrab khas Jawa Timur, khususnya Surabaya. Bonek biasanya mengambil satu suku kata dari nama pemain untuk disandingkan dengan kata “Cak” tersebut.
Sebagai contoh, striker David da Silva, terlalu sulit untuk membuat namanya menjadi khas bagi masyarakat Surabaya. Bonek lantas menjuluki pemain asal Brasil itu dengan panggilan “Cak Gundul”, merujuk kepada kepalanya yang plontos.
Gelandang Aryn Williams pun tidak luput. Namanya yang terlampau asing terkadang sulit untuk diubah menjadi khas Surabaya. Pemain berpaspor Australia kerap dipanggil dengan sebutan “Cak Rin”.
Pemain asal Palestina, Mahmoud Eid bisa dibilang lebih mudah. Pasalnya, nama Mahmoud dari bahasa Arab dan bukan hal yang sulit bagi masyarakat Surabaya untuk melafalkannya.
“Mahmoud itu mudah, kami bisa memanggilnya Cak Mahmoud. Kami sudah punya Cak Gundul dan Cak Rin. Sepertinya yang cocok memang Cak Kan untuk Makan Konate. Selamat datang di Persebaya, Cak Kan,” imbuh Husin, yang karib disapa Cak Cong itu, sambil tertawa.
Video: Transfer Makan Konate ke Persebaya
Tradisi
Berbagai nama panggilan khas Surabaya ini kerap disematkan oleh Bonek kepada pemain asing Persebaya. Musim lalu, striker Amido Balde dijuluki dengan “Cak Baidi” agar memudahkan pemanggilan di kalangan Bonek.
Sampai saat ini, Makan Konate masih belum bisa bergabung dengan Persebaya meski secara resmi telah menandatangani kontrak. Gelandang asal Mali itu meminta izin mengurus keperluan di negara asalnya sebelum akhirnya ke Indonesia.