Bola.com, Jakarta - Victim Rise dan BOOM Esports menjadi andalan Indonesia pada turnamen Predator League Asia Pasifik 2020, di Manila, Filipina. Perjuangan merebut trofi Predator League akan berlangsung pada 22-23 Februari 2020.
Dua tim ini tak mudah mendapatkan tiket bergengsi tersebut. Mereka berhasil menjadi yang terbaik pada final kualifikasi Indonesia. Victim Rise berjaya di nomor PUBG, sedangkan BOOM Esports menjadi yang terbaik di DotA 2.
Victim Rise memiliki terdiri atas Risky Junaidi Putra (Chibiritt), kapten Fakhri Adha (C1moy), Kamaruddin (Kamalz) da Riski Oktavianda (Tantruum). Tim ini menjadi bagian dari Victory Team Esports yang berdiri sejak 10 September 2018.
Berawal dari tim Playerunknown Battlegrounds, dengan banyak prestasi yang dicetak, Victory Team Esports mulai melebarkan sayap dengan membuka divisi-divisi lainnya. Victim Rise sudah menorehkan banyak prestasi.
Mereka pernah tampil mengesankan pada Desember 2019. Saat itu, Victim Rise ikut mengharumkan nama Indonesia dengan meraih peringkat ketiga pada Seoul Cup OGN Supermatch 2019.
BOOM Esports
Sementara itu, BOOM Esports yang menjadi raja pada DotA 2, memiliki armada AlfiNelphyana (Khezcute), RafliFathur Rahman (Mikoto), Saieful Ilham (Fbz), Brizio Adi Putra (Hyde) dan Randy Sapoetra (Dreamocel). Nama tim BOOM Esports adalah perubahan dari BOOM ID.
Mereka berdiri pada November 2016. BOOM memiliki kepanjangan “Beast On Our Mind”. Mereka memiliki misi menjadi organisasi esports nomor 1 di dunia. BOOM Esports menjadi satu di antara organisasi esports yang secara konstan fokus mengembangkan pemain.
Saat ini BOOM Esports menjadi tim yang dominan mengoleksi trofi Predator League. Kemenangan BOOM Esports Predator League 2020 kualifikasi Indonesia menjadi yang ketiga kali berturut-turut di nomor Dota 2.