Jakarta - Wabah virus Corona yang terjadi di beberapa wilayah di China turut berdampak pada pertandingan tinju kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo. Pertandingan yang semula akan dihelat di Wuhan dibatalkan.
Seperti dilansir NBC, pertandingan tinju kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 zona Asia-Oceania dijadwalkan berlangsung pada 3-14 Februari di Wuhan. Namun otoritas terkait memutuskan untuk membatalkan pertandingan itu setelah ada himbauan dari pemerintah Tiongkok.
Pemerintah Tiongkok meminta warga di Wuhan untuk menghindari keramaian dan berkumpul di satu tempat. Itu setelah terjadinya wabah virus Corona yang telah menginfeksi 500 orang lebih. Dari 500 orang itu, 17 di antaranya meninggal dunia.
Selain terjadi di China, virus Corona juga kabarnya terjadi di Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, dan Thailand. Semua kasus itu melibatkan orang-orang yang baru-baru ini bepergian ke Wuhan.
Virus Corona diketahui merupakan jenis baru yang masih satu keluarga dengan virus penyebab SARS dan MERS. Tanda-tanda gejala orang yang terjangkiti berupa demam, batuk, sesak napas dan kesulitan bernapas.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bisa Menular
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah merilis pedoman untuk deteksi diagnostik virus pada hari Jumat 17 Januari, sambil mengkonfirmasi kecurigaan bahwa penyakit tersebut dapat menyebar dari satu orang ke orang lainnya
"Jelas bahwa setidaknya ada beberapa penularan dari manusia ke manusia dari bukti yang kami miliki, tetapi kami tidak memiliki bukti jelas yang menunjukkan bahwa virus telah memperoleh kapasitas untuk menularkan di antara manusia dengan mudah," kata Dr Takeshi Kasai, direktur regional WHO untuk pasifik barat, dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg TV.
Antisipasi Internasional
Di sisi lain, Negara-negara di seluruh dunia kini tengah meningkatkan upaya screening di antara para penumpang yang tiba menjelang festival Tahun Baru China yang dimulai Jumat ini, di mana menjadi periode perjalanan yang tinggi bagi orang-orang China.
Bandara Internasional di New York, Los Angeles, dan San Francisco misalnya, mulai melakukan screening mulai Jumat (18/1/2020) malam, disusul dengan kota-kota di Asia yang menerapkan langkah-langkah pengawasan beberapa hari setelah wabah dilaporkan pada 31 Desember.
Sumber: NBC