Bola.com, Kediri - Sejak bangkit pada era 2000-an, Persik Kediri selalu memanfaatkan lapangan desa untuk persiapan tim. Begitu pula yang dilakukan Persik yang kini ditangani Joko Susilo yang akan berkiprah di Liga 1 2020.
Tiap kelurahan di Kota Kediri memiliki lapangan olahraga yang dikelola secara swadaya. Mayoritas lapangan itu menyatu dengan kebun tebu milik warga.
Legenda dan eks arsitek Arema FC ini awalnya keberatan anak asuhnya berlatih di lapangan desa. Tapi, Joko Susilo tak punya pilihan lain, karena rumput Stadion Brawijaya sedang dalam tahap perawatan.
"Semua ada plus dan minusnya. Dari sisi kesehatan dan kebugaran sangat bagus. Berlatih dikelilingi kebun tebu otomatis kadar oksigennya sangat tinggi karena tumbuh-tumbuhan merupakan produsen oksigen sehingga paru-paru dapat suplai oksigen maksimal," tutur Joko Susilo.
Pria yang akrab disapa Gethuk ini menambahkan, embusan angin pun terasa menyejukkan bagi pemain, sehingga mereka tak begitu merasa keletihan saat latihan. Tapi, pemilik lisensi AFC Pro ini khawatir dengan kondisi lapangan.
"Sayang lapangannya kurang bagus. Saya berharap tak ada pemain Persik Kediri yang cedera. Makanya, saat latihan kami selalu memilih bagian lapangan yang rata agar tak ada pemain yang terkilir atau keseleo," ucapnya.
Video
Cari Alternatif
Joko Susilo mengaku tak menyerah dengan kondisi lapangan. Tapi, dia tetap mencari lapangan yang baik untuk menggembleng Faris Aditama dkk. Akibatnya, Persik Kediri harus beberapa kali berpindah latihan.
"Sebenarnya geografis Kota Kediri sangat bagus. Seharusnya Pemkot Kediri membangun lapangan berkualitas untuk latihan Persik. Berlatih di lapangan desa juga bagus agar Persik lebih dekat dengan warga," ujarnya.