3 Rekrutan Busuk Manchester United Setelah Era Sir Alex Ferguson

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 31 Jan 2020, 11:00 WIB
Mantan pelatih MU, Sir Alex Ferguson, bukanlah penyuka tren sepatu sepak bola warna-warni. Ferguson hanya membolehkan memakai sepatu berwarna hitam terutama untuk pemain-pemain muda. (AFP/Paul Ellis)

Jakarta - Fans Manchester United belakangan seperti merasakan bencana di Old Trafford sejak pensiunnya Sir Alex Ferguson pada musim panas 2013. Beberapa pelatih penggantinya mulai dari David Moyes, Louis Van Gaal, Jose Mourinho hingga Ole Gunnar Solskjaer semuanya tidak ada yang berhasil meniru kesuksesan 'Fergie'.

Penampilan Manchester United sepertinya tidak pernah stabil. Pencapaian mereka di semua kompetisi seperti naik-turun.

Advertisement

Salah satu alasan mengapa Manchester United merasa kesulitan sejak kepergian Ferguson adalah rekor buruk mereka di pasar transfer. United telah menghabiskan banyak uang untuk pemain baru sejak 2013, tetapi jumlah bintang-bintang yang berhasil di Old Trafford tetap sangat pendek.

Bruno Fernandes dari Sporting Lisbon sekarang adalah akuisisi Setan Merah terbaru, tetapi belum diketahui apakah ia akan berhasil atau juga gagal. Jika dia gagal sudah pasti akan memberikan dampak, sekaligus bisa bergabung dengan 3 pemain terburuk yang diboyong Setan Merah sejak kepergian Sir Alex Ferguson.

Video

2 dari 4 halaman

Henrikh Mkhitaryan

Henrikh Mkhitaryan (AFP/Sergei Supinsky)

Henrikh Mkhitaryan datang ke Manchester United dengan reputasi besar sewaktu bermain di Borussia Dortmund. Gelandang kreatif ini terpilih sebagai Pemain Terbaik Bundesliga musim 2015-16, dan mengakhiri musim dengan 11 gol dan 15 assis. Dilaporkan MU membawanya ke Old Trafford senilai 27 juta pounds pada musim panas 2016 lalu.

Sayangnya, Mkhitaryan tidak bisa mentransfer kecemerlangannya di Bundesliga ke Liga Premier. Paadahal, pemain asal Armenia itu memiliki beberapa poin tinggi selama waktunya bersama United - seperti gol tendangan kalajengkingnya yang terkenal dalam kemenangan atas Sunderland dan satu gol di final Liga Eropa 2017.

Musim pertamanya di klub, ia tampil dalam 24 pertandingan tetapi hanya menghasilkan 4 gol dan 1 assist. Musim 2017-18 bahkan lebih buruk baginya; dia mulai bersemangat dengan mendaftarkan 5 assist hanya dalam 3 pertandingan pertamanya, tetapi setelah itu anjlok dan dibekukan oleh bos klub saat itu Jose Mourinho.

Ketika United ditawari kesepakatan pertukaran yang jarang dilakukan oleh Arsenal - mengirim Mkhitaryan ke Emirates dengan Alexis Sanchez datang dengan cara lain - Setan Merah lebih dari senang untuk mematuhinya, mengakhiri jalan yang tidak menyenangkan bagi semua pihak.

3 dari 4 halaman

Marcos Rojo

Marcos Rojo mulai tampil reguler bersama Manchester United pada musim 2019-20. (AFP/Paul Ellis)

Salah satu pemain pertama Louis Van Gaal selama masa jabatannya sebagai bos United adalah Marcos Rojo. Ia dibawa dari Argentina dibawa ke Old Trafford pada musim panas 2014 dengan biaya 6 juta pundsterling dari Sporting Lisbon. Idenya adalah bahwa bek tengah bisa menopang lini belakang United, tapi sayangnya langkah itu tidak berhasil dan dia tampaknya akan pergi minggu ini.

Rojo membuat total 22 penampilan selama musim pertamanya di Old Trafford dan terlihat masih solid. Tapi, kariernya di Man United sebagian besar telah hancur oleh cedera, dan sejak 2016-17 dia hanya membuat beberapa penampilan.

Yang lebih membingungkan adalah kenyataan bahwa meskipun hanya bermain total 9 pertandingan di Liga Premier di 2017-18, Rojo diberi kontrak baru oleh klub selama musim itu, dan sejak itu dia tampil di pertandingan liga hanya dalam 8 kesempatan.

4 dari 4 halaman

Memphis Depay

Penyerang Timnas Belanda Memphis Depay berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Irlandia Utara dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Eropa 2020 di Stadion Feijenoord, Jumat (11/10/2019) dini hari WIB. Belanda menang 3-1.(AP Photo/Peter Dejong)

Memphis Depay, pemain sayap Belanda, didatangkan dari PSV Eindhoven pada musim panas 2015 dengan biaya sekitar 25 juta pounds setelah mencetak 22 gol dalam 30 pertandingan Eredivisie di musim sebelumnya. Dan, setelah ia diberikan jersey 7, banyak penggemar Setan Merah berharap bahwa dia akan menjadi Cristiano Ronaldo berikutnya.

Depay sempat mengaku kepada pers Belanda, bahwa ia sempat dikritik oleh asisten manajer United Ryan Giggs karena persepsi "gaya hidup mencolok" yang memengaruhi penampilannya di lapangan. Musim pembukaannya membuatnya jatuh dengan hanya mencetak 5 gol di semua kompetisi.

Pada awal 2016-17, Depay telah mengumpulkan reputasi sebagai pembelian gagal. Ia hanya muncul di 4 penampilan sebagai pengganti sebelum dijual ke Lyon pada Januari 2017.

Sejak pergi, Depay justru telah mendapatkan kembali wujudnya. Ia seperti salah satu talenta paling cemerlang di Eropa sampai mengalami cedera ACL baru-baru ini.

 

Sumber asli: Liputan6.com

Disadur dari: Liputan6.com (Achmad Yani/Thomas, Published 30/1/2020)