Liga Super China Dihentikan Sementara karena Virus Corona

oleh Marco Tampubolon diperbarui 31 Jan 2020, 19:45 WIB
Mantan pemain Manchester United (MU), Marouane Fellaini (oranye) kini bermain untuk klub China, Shandong Luneng (AFP)

Jakarta - Liga Super China terpaksa ditunda untuk waktu yang belum ditentukan karena wabah virus corona baru yang berawal dari kota Wuhan.

WHO sudah menetapkan wabah ini sebagai darurat global. Penyebaran virus ini bahksan sudah sampai Amerika, Kanada, Inggris, Eropa, hingga Uni Emirat Arab.

Advertisement

Situas terparah memang dialami oleh China. Virus yang belum ada vaksin untuk pencegahannya itu tidak lagi hanya ditemukan di Wuhan, tapi sudah merembet hingga ke beberapa provinsi di sana.

Selain mengganggu aktivitas warga, virus ini juga mengakibatkan sejumlah agenda olahraga dibatalkan. Mulai dari kualifikasi tinju untuk Olimpiade 2020 hingga Kejuaraan Dunia Atletik Indoor.

Kabar terbaru yang dilansir dari BBC menyebutkan, wabah virus corona juga memaksa China Super League ditunda. Padahal kompetisi ini sudah dijadwalkan bergulir mulai bulan depan.

Liga China musim ini sebenarnya bakal menyajikan partai menarik yang diramaikan mantan bintang Premier League, yakni Marouane Fellaini (Shandong Luneng) dan Yaya Toure (Qingdao Huanghai).

 

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

2 dari 3 halaman

Cegah Penyebaran Virus Corona

Mantan pemain Manchester United, Marouane Fellaini, yang kini gabung klub Liga Super China, Shandong Luneng. (AFP/STR)

Liga Super China sejatinya akan bergulir mulai 22 Februari hingga 31 Oktober 2020. Namun sejauh ini belum ada pernyataan resmi terkait kapan Kompetisi kasta tertinggi Tirai Bambu ini bakal dimulai. 

Dalam pernyataannya, Asosiasi Sepak Bola China (CFA) mengaku tidak punya pilihan lain. Mereka terpaksa menunda kompetisi di semua level demi menghambat penyebaran virus corona tersebut. 

"Kompetisi sepakbola nasional musim 2020 di semua tingkatan" ditunda demi membantu "pencegahan dan pengendalian epidemi pneumonia dari infeksi virus corona baru, dan untuk melindungi kesehatan penggemar, media, pemain, pelatih, ofisial permainan, klub dan staf lokal," pernyataan resmi CFA.

 

3 dari 3 halaman

Agenda Olahraga Lainnya

Staf medis memindahkan seorang pasien dari ambulans ke rumah sakit Jinyintan, tempat pasien-pasien terinfeksi virus corona dirawat di Wuhan, provinsi Hubei, China pada Senin 20 Januari 2020. (Source: AP)

Sementara itu, wabah virus corna juga telah mengganggu sejumlah agenda olahraga lainnya. Kejuaraan Dunia Ski di Yanqing pada 15 dan 16 Februari juga telah resmi dibatalkan. Sedangkan balapan Formula E di Sanya, China pada 21 Maret 2020 untuk sementara masih ditangguhkan. 

Balapan Formula 1 juga dijadwalkan akan berlangsung di Shanghai pada 17-19 April 2020. Meski belum resmi dibatalkan, pihak penyelenggara sampai saat ini terus memantau situasi di China. 

Wabah virus corona tidak hanya membuat Tiongkok kelimpungan. Negara-negara lain juga kini sibuk melakukan langkah preventif untuk mencegah penyebaran virus yang diduga berasal dari kelelawar itu.

Di Australia, timnas putri China yang kebetulan tengah berada di Brisbane, Queensland, Australia terpaksa dikarantina di hotel menyusul penemuan kasus virus corona pertama di negara itu. Tim putri China seharusnya bertemu Thailand pada babak kualifikasi Olimpiade 2020 di Sydney, Senin ini. 

Pertandingan akan tetap dijalankan, namun jadwalnya telah diubah. 

Pejabat berwenang China menyebutkan, hingga 29 Januari 2020, pihaknya telah menemukan 7711 kasus virus corona. Sebanyak 170 di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Kasus yang sama juga baru ditemukan di Tibet dan telah menyebar ke sejumlah daerah di daratan China. Selain itu, kasus virus corona juga telah ditemukan setidaknya di 16 negara di luar China. 

 

Sumber: BBC

Disadur dari: Liputan6.com (Marco Tampubolon/Edu Krisnadefa, published 31/1/2020)