Bola.com, Surabaya - Persebaya bakal mendaftarkan dua stadion yang berada di Surabaya untuk Liga 1 2020. Manajemen Bajul Ijo mendapat izin untuk menggunakan Gelora Bung Tomo (GBT) dan Gelora 10 November.
Meski demikian, Persebaya bakal tetap memprioritaskan GBT menjadi kandang utama. Stadion berkapasitas 50 ribu penonton itu sudah menjadi kandang tim kebanggaan Bonek tersebut selama tiga musim terakhir.
Di sisi lain, kondisi Stadion Gelora 10 November sebenarnya kurang sesuai untuk menjadi kandang klub Liga 1. Beberapa fasilitas masih perlu diperbaiki. Manajer Persebaya, Candra Wahyudi, bakal menyiapkan opsi stadion lain jika Gelora 10 November tidak lolos verifikasi.
"Kami sudah dapat lampu hijau untuk pemakaian Gelora Bung Tomo. Dalam perjalanannya, bisa jadi ada dinamika. Kalau misal nanti, katakanlah, Gelora 10 November tidak lolos verifikasi, harus cari yang lain," kata manajer berusia 43 tahun itu.
Masalah Stadion Gelora 10 November sebenarnya tidak hanya pada fasilitas seperti tribune dan ruang ganti. Lokasi stadion yang dulunya bernama Tambaksari itu berada di pusat Kota Surabaya dan bakal berdampak pada lalu lintas jika sedang ada pertandingan Persebaya.
Markas di Kota Satelit
Persebaya kembali membuka peluang untuk menggunakan stadion di kota satelit Surabaya, yaitu Sidoarjo. Di kabupaten tersebut, ada Stadion Gelora Delta, yang selama ini bahkan sudah digunakan untuk menggelar laga internasional.
Selain itu, Gelora Delta juga kerap menjadi kandang klub Liga 1 lain, sebut saja Persipura Jayapura dan Bhayangkara FC. Hal ini berarti, stadion berkapasitas 30 ribu penonton itu akan lebih mudah mendapat verifikasi dari operator Liga 1.
"Verifikasi nanti PT LIB yang tahu jadwalnya, dan itu sudah jadi prosedur tiap musim. Artinya, ketika akan berjalan, pasti tim PT LIB akan datang ke masing-masing kota untuk memverifikasi stadion yang sudah didaftarkan," tutur Candra.