Bola.com, Surabaya - Makan Konate punya cerita menarik lain di balik keputusannya merapat ke Persebaya. Sebelumnya, dia menyatakan tertarik ke Bajul Ijo setelah Arema FC kalah 1-4 dari Persebaya dalam Derbi Jatim di Stadion Batakan, Balikpapan (12/12/2020).
Di laga itu, pergerakannya sebagai motor permainan Arema dimatikan oleh gelandang bertahan Persebaya, Aryn Williams. Setiap Konate membawa bola, Williams selalu siap siaga merebut bola dari penguasaannya.
Gelandang asal Australia itu memang dikenal memiliki kemampuan winning ball yang rapi tanpa menjatuhkan lawan. Beberapa kali Konate dan Williams terlibat duel secara langsung dan membuat Arema menelan kekalahan besar.
"Saya sering melihat siapapun pemain yang berlaga di Liga 1. Pertama kali melihat Aryn, saya lihat dia punya skill yang bagus. Dia bermain dengan sederhana, tapi mobilitas tinggi. Saya kesulitan menghadapi dia," ungkap Konate.
Sebagai lawan, Konate dan Williams tentu harus berduel secara langsung. Konate, yang berposisi sebagai gelandang serang, harus bisa melewati Williams sebelum menembus pertahanan lawan atau mengirim umpan kepada rekannya.
Prospek Jadi Duet Bagus
Pertemuan itu kini tinggal kenangan. Sebab, kini Konate bakal bekerja bersama Williams mengawal lini tengah Persebaya. Pemain berpaspor Mali itu menganggap Williams sebagai pemain yang memiliki kemampuan bagus.
"Sekarang kami berteman di Persebaya. Insyaallah, kami akan menjadi duet yang bagus di tim ini. Aryn Williams pemain yang berkualitas. Saya harus banyak bicara dengan dia," imbuh pemain berpaspor Mali itu.
Selain Williams, Konate kini juga harus melayani deretan pemain depan Persebaya. Di barisan serangan ada striker ganas David da Silva. Lalu ada pula Mahmoud Eid asal Palestina bakal mengisi posisi penyerang sayap.
"Saya pernah melawan Rendi (Irwan), Irfan Jaya, David da Silva. Saya senang sekarang berada di tim ini. David salah seorang striker terbaik di Liga 1, saya tahu dia. Kami akan latihan dan berkoordinasi soal strategi," tuturnya.