Bola.com, London - Gabriel Martinelli mengungkap kekecewaannya usai Arsenal memilih untuk tidak membiarkan dirinya bergabung dengan Timnas Brasil U-23 dalam turnamen pra-Olimpiade 2020.
Martinelli mencuri perhatian publik Premier League dalam beberapa pekan belakangan. Ia sudah mencatatkan 10 gol dari 23 pertandingan Arsenal di semua kompetisi meski baru menginjak usia 18 tahun.
Hanya Nicolas Anelka saja yang mampu menciptakan rekor tersebut. Itu pun terjadi pada 1998-1999.
Timnas Brasil U-23 pun melirik Martinelli. Diketahui, pemain yang pernah empat kali menjalani trial di Manchester United itu dipanggil masuk skuat Brasil untuk Olimpiade 2020 di Tokyo.
Seharusnya, Martinelli mengikuti serangkan pertandingan pra-Olimpiade pada 18 Januari hingga 9 Februari ini. Namun, Arsenal tidak mau melepasnya.
Martinelli pun mengutarakan kekecewaannya terkait keputusan manajemen The Gunners. Padahal, ia sangat ingin membela Timnas Brasil U-23.
"Waktu itu tergantung saya mau apa tidak bergabung ke Timnas Brasil U-23. Tapi, kondisinya sulit karena saya kerap jadi starter di Arsenal, dan akhirnya orang-orang tidak mengizinkan saya bergabung," kata Martinelli.
"Juninho Paulista memanggil saya, berbicara betapa ia bangga kepada saya mengenai karier saya. Dia lalu belum memanggil saya lagi, tapi saya kalem saja."
"Kami berbicara mengenai Timnas Brasil, dia mengatakan bahwa ini adalah kesempatan dalam hidup saya, yang mana seharusnya saya ambil karena pasti akan jadi momen bagus buat saya," katanya lagi.
Video
Bisa Membela Timnas Italia
Martinelli juga masih bisa membela Timnas Italia karena sang ayah merupakan warga Italia. Sejauh ini Martinelli masih fokus untuk Timnas Brasil, namun tak menutup kemungkinan pindah kewarganegaraan.
"Saya memiliki darah Italia dari ayah saya. Jadi, saya bisa bermain untuk Brasil atau Italia. Buat saya saat ini adalah berkarier sebaik mungkin di Arsenal, selebihnya lihat saja nanti," lanjutnya.
Untuk diketahui, pesepak bola yang masih sebatas membela Timnas kelompok usia dan belum pernah bermain untuk Timnas senior diperbolehkan untuk mengubah tim nasionalnya.
Sumber: Goal International